Chapter 16

2.2K 292 99
                                    


                                         .
                                         .
                                         .
                                         .
                                         .

          Sujin mengusak dalam tidurnya, matanya masih setengah hati untuk terbuka. Badannya letih setelah semalaman bermain, bibirnya kering, surai panjangnya juga terlihat acak-acakan terjatuh di atas bantal. Sujin masih setengah sadar, matanya sedikit terbuka lalu memejam kembali rasa-rasanya sangat malas untuk bangkit berdiri dan memulai hari.

Kelompak mata dengan hiasan bulu mata lentik tersebut memutuskan untuk terbuka, memfokuskan pandanganya ke arah-arah langit kamar, lalu detik berikutnya kedua manik kembarnya berkeliling melihat sekitar, mencari keberadaan suaminya, tapi yang di dapat malah keadaan kamar yang berantakan.

Salah satu guling terjatuh di lantai, seprai yang acak-acakan, baju bekas semalam Taehyung pakai juga tergelak di lantai.

Kedua sudut bibirnya tertarik keatas, membuat sebuah garis melengkung, kemudian mengusap wajahnya malu. Ia baru saja teringat hal manis yang terjadi semalam, ini pertama kalianya mereka melakukanya dengan lembut. Tanpa ada paksaan, seperti malam-malam sebelumnya. Seperti ini kah rasanya menikah?

Tapi, sampai sekarang ia belum menemukan sosok yang semalaman memeluknya dengan erat. Pagi pagi seperti ini? kemana Taehyung pergi? Tidak, jangan bilang Taehyung sudah pergi dan menemui Eunji lagi Sujin tidak mau Taehyung pergi.

Tubuh Sujin beranjak turun dari ranjang, ia sedikit terkejut ia sudah memakai pakaian yang semalam ia pakai, yang Sujin ingat semalam mereka tertidur dengan selimut yang membalut tubuh polosnya, kapan ia kembali memakai pakaiannya? apakah Taehyung yang memakaikannya sebelum pergi menemui Eunji?

Jika iya, Taehyung benar-benar keterlaluan, bukan. Bukan perihal baju, tapi perihal Taehyung yang sudah pergi di pagi buta seperti ini. Baru saja semalam mereka seperti sepasang insan yang saling jatuh cinta, tapi paginya ia sudah mendapati Taehyung tidak ada di sampingnya.

Lantas saat tangan pualam Sujin memutar knop pintu, pikiran-pikiran buruk tentang Taehyung yang menemui Eunji buyar, ia mendapati Taehyung yang sudah berdiri di ambang pintu dengan penampilan rapi menggunakan setelan jas kantoran. Nampaknya Taehyung sedang ingin membuka pintu kamar, tapi pintu sudah terlebih dahulu terbuka oleh Sujin.

Sujin mengeryit heran, tidak biasanya Taehyung memakai jas "Tae kau ingin kemana?"

Sebelum menjawab pertanyaan istrinya Taehyung membubuhkan ciuman singat di kening Sujin "Selamat pagi....." sapanya.

".......dan selamat pagi juga putri appa" lanjutnya sembari membungkuk mencium sekilas perut buncit Sujin.

Melihat hal ini, Sujin henti-hentinya tersenyum. Tangannya refleks mengelus kepala Taehyung yang sedang membungkuk.

"Jawab dulu Taehyung... kau mau kemana?" tanya Sujin.

Lantas Taehyung kembali berdiri menatap Sujin yang tingginya lebih rendah hanya sebatas bahu Taehyung, itu membuat Sujin sedikit mendongak jika sedang bertatap muka dengan Taehyung.

"Pagi-pagi ayah menghubungiku... Dia bilang ada beberapa bisnis di perusahaan yang perlu aku ketahui, dan juga mengajakku mengikuti beberapa meeting agar aku lebih faham, sebelum nanti aku bekerja di perusahaan" jelas Taehyung.

Sujin sedikit tidak percaya, melihat semalam Taehyung juga berbohong ia jadi curiga bahwa sekarang juga bohong.

Sepertinya Taehyung peka dengan tatapan tak percaya dari Sujin "Aku tidak bohong sayang" ucapnya sembari merapikan beberapa anakan rambut Sujin yang masih berantakan, dan menyelipkanya ke belakang telinga.

EGO [√] Where stories live. Discover now