dream 16 (47)

106 9 1
                                    

Bonus: Malam tanggal 14 febuari 2018

(2)

Namjoon dan Seokjin

"Kami juga akan pulang, jadi. Selamat bersenang-senang kalian, dah Jimin dah Jungkook"ucap Seokjin mewakili semuanya, dan dibalas lambaian tangan oleh Jimin dan anggukan dari Jungkook.

"Bocah itu menyebalkan sekali, padahal aku sudah bersusah payah mengatakannya dengan lancar. Hanya dibalas anggukan saja, setidaknya Jimin melambai kepadaku"gerutu Seokjin yang kedengaran oleh sang suami.

"Ouh,apakah kau cemburu karna aku sibuk dengan beberapa rekan client ku, sedangkan kau kutinggal sendiri, bicaralah baby, akan kutebus"ucap Namjoon yang meletakkan tangannya di pinggang sang istri.

"Tentu saja kau harus menebusnya"balas Seokjin yang sebenarnya malu dengan sikap Namjoon. Ia memang ingin seperti ini, tapi ia tahu Namjoon itu sebenarnya sedikit ingin bermain. Padahal kemarin lusa ia sudah mendapatkannya.

"Apakah kau ingin belanja? Atau langsung pulang kerumah? Atau apapun yang kau mau?"tanya Namjoon saat membukakan pintu untuk Seokjin.

"Aku tak ingin kemana-mana pun. Tapi, juga tak ingin pulang"ucap Seokjin yang sudah memasukkan dirinya dan menutup pintu mobil.

"Kurasa Seokjin lumayan aneh, apakah ada sesuatu yang menganggunya? Atau apakah kubawa saja ia kerumah?, tapi sepertinya ia ingin pergi kesuatu tempat. Oke, aku akan membawanya ke rumah saja. Kurasa itu lebih baik dan aku tahu apa yan dibutuhkan "gumam Namjoon sambil membukakan pintu kemudi untuk dirinya dan pergi meluncur ke mansion pribadi mereka.

Sekitar 40menitan mereka baru saja sampai di mansion mereka.

"Selamat datang kembali,  putra Namjoon dan putri Seokjin"ucap salah satu butler di sana yang bernama Tuan Shin

"Terima kasih Tuan Shin"balas Seokjin ditambah senyuman hangat.

Merekapun langsung masuk kekamar tidur mereka tanpa mengeluarkan suara apapun.

"Joonie, siapa wanita itu tadi? Yang bersamamu dengan bergelayut manja padamu. Apakah itu mantan kekasihmu?"tanya Seokjin sebelum masuk ke dalam kamar mandi dan menyisakan Namjoon yang tercengang dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Ouh,itukah masalahnya. Kurasa aku akan mandi dikamar bawah saja"batin Namjoon dan pergi keluar kamar untuk mandi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 p.m, Namjoon yang baru saja datang dari kamar bawah untuk mandi,melihat Seokjin-nya masih berbalut pakaian mandi.

"Jadi, siapa itu?,  Joonie"tanya Seokjin sekali lagi yang berada diatas kasur dengan posisi duduk anggun ala Kim Seokjin . Bukannya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Seokjin, Namjoon malah mengambil tangannya Seokjin dan memutar sedikit badannya, Jadilah posisi Namjoon memeluk Seokjin dari belakang.

"Benar, itu adalah Mantanku. Ah, lebih tepatnya Ia adalah tunanganku, sebelum aku menikah denganmu. Appaku tidak setuju sebenarnya dengan pernikahan kita begitu juga Appamu. Tapi, karna aku sudah terlanjur jatuh cinta padamu, akupun meninggalkannya dan mementingkan dirimu"jelas Namjoon yang hanya dibalas diam oleh Seokjin.

"Contohnya apa?"tanya Seokjin yang masih kurang yakin.

"Contohnya?.  Apakah kau ingat, tentang pesta ulang tahun temanmu itu?"ucap Namjoon dengan nada bertanya.

dream *kookmin*Where stories live. Discover now