dream-18

134 14 0
                                    

Seoul, 18 januari 2018

Hari ini adalah hari dimana mereka akan melakukan perjalanan sebelum melakukan pertemuan lusa nanti, tapi mereka sudah membicarakannya di handphone. Karna ini hari libur jadi mereka bisa leluasa berjalan tanpa ada rasa beban.

"Jimin"panggil jungkook.

"Oh, jungkook"ucap jimin.

"Apakah kau sudah menunggu lama, maafkan aku. Tadi ada sedikit urusan"ucap jungkook.

"Tak apa. Lagi pula aku baru sampai beberapa menit yang lalu"ucap jimin.

"Yo, kita pergi ke restoran dulu,perutku minta diisi"ucap jungkook sambil memegang perutnya.

"Hahahhahahhahaha. Kau tidak perlu pergi ke restoran aku sudah membawakan makan siang nanti. Tapi karna kau lapar, sebaiknya kita makan di mobil saja"ucap jimin.

"Baiklah, ayo"ucap jungkook sambil mengenggam tangannya jimin. Sedangkan yang digenggam hanya bisa menyembunyikan wajah malu.

Di dalam mobil

"Tolong buka mulutnya, jimin-ah"ucap jungkook sambil mengambil sandwich untuk jiminnya.

"Hahahhahahahha. Kenapa aku bukankah kau yang sedang lapar?"tanya jimin tapi menerima suapannya jungkook.

"Entahlah. Aku tiba-tiba ingin menyuapimu"ucap jungkook sambil mengunyah sandwichnya.

"Eh,jungkook. Apakah kau merasa bingung kenapa orang tua kita berkumpul?"tanya jimin.

"Kurasa itu rapat kapan kita akan melakukan pertemuan setuju lagi. Tapi dengan anggota keluarga"ucap jungkook.

"Kurasa begitu, bukankah kita bertemu besok lusa"ucap jimin.

"Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi, jimin"ucap jungkook.

"Kau terlalu berlebihan"ucap jimin.

"Tentu aku akn berlebihan, jika sedang bersamamu"ucap jungkook tertawa lembut.

"Jungkook"panggil jimin lirih, tapi masih bisa didengar oleh jungkook.

"Iya, jimin-ah. Ada apa?"jawab jungkook.

"Bagaimana jika kita sama-sama melanggar janji yang sudah kita buat di sungai ini. Apakah kita akan mendapatkan hukuman"ucap jimin.

Jungkook yang semulanya masih mengunyah sandwichnya harus ia telan, karna apa yang dibicarakan jimin, tidak pernah ia pikirkan. Yang pernah ia pikirkan adalah jika jimin meninggalkannya, dan juga sebaliknya. Jungkook dengan mantap langsung mengambil tangan jimin. Sedangkan yang dipegang langsung terkejut.

"Aku tahu jika suatu hari iti pasti akan terjadi, tapi jika kita benar-benar saling mencintai, tapi harus berpisah kita akan bertemu lagi di sini, dimana tempat yang sama seprti kau menungguku"ucap jungkook sambil menaruh tangan jimin di dadanya jungkook.

"Baiklah, jika itu maumu, aku hanya mengikuti saja. Tapi berjanjilah katakan yang sebenarnya padaku supaya aku merasa tenang"ucap jimin tersenyum lembut.

Jungkook tidak merespon, tapi ia langsung melumat bibirnya jimin. Ia tidak tahu mengapa. Yang pasti ia tidak mau seseorang menganggu rumah tangganya yang tinggal menghitung waktu. Soal ciuman itu. Jungkook sangat menikmatinya dan jiminpun langsung membalas ciumannya jungkook. Ini pertama kalinya mereka merasakan bibir satu sama lain. Tapi mereka hanya melakukan ciuman 'yang sangat menyenangkan'. Kenapa? Karna dari ciuman ini mereka menyalurkan rasa cemas mereka satu sama lain.

"Su-sudah, ju-jungko-ok-ah"ucap jimin di sela ciuman mereka dan jungkookpun melepaskannya.

"Maafkan aku sudah menciummu tanpa seizinmu"ucap jungkook menunduk karna merasa bersalah.

dream *kookmin*Where stories live. Discover now