38. Restu calon mertua (revisi)

8.4K 555 37
                                    

Tatapan mata yang menyatakan rasa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tatapan mata yang menyatakan rasa.

....

Ting

Gama: siap-siap sana

Shafira mengerutkan dahinya bingung kala mendapati notifikasi pesan dari Gama.

Shafira: mau kemana?

Gama: jalan-jalan

Shafira: kemana?

Gama: gak usah banyak tanya Sha, cepetan siap-siap

Shafira: lo mau jemput gue pakek apa? Roda dua atau roda empat?

Gama: matre ya lo

Shafira: enak aja! Jangan salah paham dulu dong, gue tu nanya biar bisa mantesin outfitnya

Gama: bercanda sayang. Udah sana siap-siap, pakek celana aja ya

Gama: gue pengen ngajak lo keliling kota pake motor, sekalian modus biar bisa dipeluk sama lo

Gama: jangan lupa pakek jaket juga, gue gak mau lo kedinginan

Shafira melempar asal ponselnya, lalu menggigit bantal guling disebelahnya gemas.

Gama sialan gue baper!

....

Bukannya menyisir rambutnya, Gama malah mengacak rambut itu agar terlihat berantakan, menambah kesan bad boy pada cowok itu. Saat ini Gama sudah siap dengan penampilan kerennya, kaos berwarna hitam yang dibalut dengan jaket denim, serta sepatu converse yang melengkapi penampilannya.

Setelah semuanya siap, Gama segera melangkah keluar dari apartemannya. Cowok itu berjalan menuju lift, setelah lift itu terbuka Gama kembali mempercepat langkahnya.

Gama berjalan menuju parkiran aparteman menghampiri motornya disana, ia memakai helmnya dan segera mengegas motornya membelah jalanan kota yang tampak cukup senggang malam ini.

Hingga sekitar dua puluh menit berlalu, motor sport hitam itu berhenti tepat dihalaman rumah Shafira.

Gama turun dari motornya setelah melepas helm full face nya. "Udah dari tadi?" pertanyaan itu yang pertama kali meluncur kala melihat Shafira yang tengah menunggu dirinya di depan rumah.

Gama's [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora