"Siapa?!" ucap Satya saat melihat ketiga guru itu diam tak menjawab.

Mereka terpelonjak kaget mendengar bentakan Satya. Vio meremas lengan suaminya. Ale mengusap pundak Vio menenangkan istrinya.

"Dari mana kalian bisa menyimpulkan seperti itu?" tanya Ale ikut kesal dengan adanya berita yang tak jelas dari mana asalnya.

"Saya menikahkan mereka karena kita yang menjodohkannya," kata Satya. "Vio pun belum hamil."

Ketiga guru itu tampak bernafas lega. Tapi menjadi takut saat Satya masih menatap mereka penuh selidik.

"Kalau kalian tidak mau memberi tau siapa yang menyebar gosip itu, biar saya yang mencarinya," ucap Satya.

"Biar Ale aja Pi," kata Ale.

"Kamu jang--

"Masalah ini biar Ale yang ngurus, karena Ale mau belajar jadi kepala rumah tangga yang bisa melindungi keluarga kecilnya," ucap Ale meyakinkan papinya.

"Yaudah itu terserah kamu, dan saya mau berita hoax ini segera dihapus," ucap Papi diangguki ketiga guru itu.

•••••••

"Siapa yang nempelin informasi itu di mading?" tanya Vio.

"Kita juga gak tau tiba-tiba rame aja, di grup tiap kelas juga ada katanya, lo gak liat?" ucap Riski digelengi Vio dan Ale.

"Nih liat," Sinta memberikan ponselnya pada Vio.

Vio meremas ponsel itu. "Keterlaluan nih orang, kalo ngomong."

"Coba lo cek CCTV aja Le," usul Riski.

"Tumben otak lo encer," ucap Ale berdiri menepuk pundak Riski. "Yuk!"

Mereka langsung menuju ruang CCTV. Sesampainya disana mereka izin untuk masuk.

"Itu cewek men," ucap Rangga saat melihat rekaman CCTV nya. Di rekaman itu seseorang berpakaian merah bermasker hitam mengendep-endap mendekati mading.

"Lo tau dari mana?" ucap Radit.

"Noh liat perutnya kayak lagi hamil baru beberapa bulan," ucap Rangga menunjuk perut perempuan itu yang sedikit menonjol.

"Eits stop!" ucap Sinta tiba-tiba membuat sang penjaga menghentikan video itu.

"Ada apa?" tanya Vio.

Sinta mencoba meneliti perempuan itu. Matanya menyipit melihat benda yang tak asing ada di tangan si perempuan yang sedang menempelkan kertas pada mading.

"Gelang itu?" kata Sinta sambil menunjuk gelang yang dipakai si perempuan.

Para lelaki menatap heran kedua gadis itu yang tiba-tiba terdiam.

"Gak mungkin Milka kan?" ucap Vio lirih tapi masih terdengar oleh mereka.

"Milka gak mungkin ngehianatin gue," ucap Vio.

"Kenapa Milka?" tanya Ale masih tak paham.

"Itu gelang milik Milka," sahut Sinta masih tak percaya.

"Ah masa sih, gelang kayak gitu pasaran kali," ucap Riski.

"Bentar gue mau ke toilet," pamit Vio lalu meninggalkan ruangan itu.

••••••••

Vio membasuh wajahnya menatap cermin didepannya. Vio mengelap wajahnya menggunakan tisu. Saat hendak membuka pintu untuk keluar tiga cewek menghalangi jalan Vio.

"Hai jalang, ups!" ucap salah satunya sambil menutup mulutnya. Ketiganya lantas tertawa.

"Lo harganya berapa sih? Sampai-sampai Ale mau sama lo," ucap cewek bername-tag Ayusari Pranata dengan tersenyum sinis menatap Vio dari atas sampai bawah.

"Maksud lo apa?!" ucap Vio tak terima.

"Lo jual diri buat Ale kan?" ucap Ayu disusul tawa dari ketiganya.

Vio mengepalkan kedua tangannya. "GUE BUKAN LO YANG PAMER BADAN DIDEPAN UMUM!" bentak Vio menatap tajam ketiga cewek didepannya.

"JAGA MULUT LO!" sentak Ayu menunjuk muka Vio. Vio langsung menepis tangan Ayu.

"Mau kalian apa hah?!" ucap Vio mencoba bersabar menghadapi murid cabe-cabean SMA Baratha yang mengaku semok melebihi cimoy montok.

"Mau gue lo pergi jauh-jauh dari sekolahan ini, dan satu lagi lo harus jauhin Ale," ucap Ayu dengan nada angkuhnya membuat Vio bertambah geram melihatnya.

"Sekolah ini udah jadi milik gue, lo mau apa?" ucap Vio menantang. "Atau gue aja yang ngeluarin kalian bertiga dari sekolahan ini?"

"Lo yang harusnya keluar dari sekolahan ini, sekolahan ini gak menerima siswi yang udah hamil diluar nikah!" ucap Ayu.

"Sekarang gue tanya, siapa yang hamil?" tanya Vio sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Ya lo lah!" ucap Ayu sambil menunjuk Vio. Vio tersenyum sinis menepis telunjuk Ayu.

"Gue hamil? Hahahaha, emang lo ada bukti?" ucap Vio sambil tertawa.

"Buktinya lo nikah kan sama Ale, karena udah hamil."

"Aduh kalian itu emang bodoh ya! Kalian disini itu disekolahin buat kalian jadi pinter tapi kenapa otak lo pada malah jadi tambah bodoh!" ucap Vio menatap tajam ketiganya.

"Makanya disini itu niat buat belajar bukan buat pamer badan, atau kalian gak punya urat malu ya? Uh uh uh kasian banget kamu ini hahahaha," ucap Vio membuat ketiganya terpancing emosi.

Ayu mendorong bahu Vio membuat Vio sedikit oleng ke belakang.

"Eh? Ternyata mau main kasar sama gue, ayo sini gue gak takut." ucap Vio menantang. "Satu lawan tiga? Kecil."

Ayu langsung menjambak rambut Vio. Vio hanya diam tak membalas.

"Astaga beb, kamu ini ternyata pilih adu jambak toh," ucap Vio terkekeh.

Bugh!

Ayu langsung tersungkur ke belakang. Kedua teman Ayu membantu Ayu untuk berdiri.

"BAKU HANTAM KALO BERANI!!" ucap Vio lantang. Vio mulai geram melihat ketiganya.

Kedua teman Ayu bernama Zizi dan Serly langsung memegang kedua tangan Vio. Ayu tersenyum sinis melihat Vio yang diam menatapnya datar.

"Kenapa diem? Takut," ucap Ayu senyum meremehkan.

"Gue takut sama lo? GAK AKAN PERNAH!" bentak Vio.

Plak!

Ayu menampar pipi kiri Vio. Vio malah terkekeh melihatnya.

"Ternyata kalian gak bisa baku hantam toh, sini mending berguru sama gue biar gak main tampar jambak aja bisanya," ucap Vio membuat Ayu naik pitam.

"Masih berani lo sama gue?!" sentak Ayu.

"Gue udh bilang gue gak akan pernah takut sama lo," ucap Vio penuh penekanan.

"Kalian mending pergi deh dari sini sebelum gue buat kalian masuk rumah sakit besok, tangan gue pegel kalo diginiin terus," sambungnya.

"Gue akan lepasin lo tapi lo harus lakuin perintah gue tadi!" ucap Ayu.

"Eh selo neng ngegas mulu perasaan, lo tadi udah makan berapa gas?" ucap Vio.

"MAU LEPAS GAK?!" bentak Ayu dengan nafas memburu. "KALO MAU TURUTI PERINTAH GUE!"

"Emang lo pemerintah yang harus gue turuti perintahnya?" ucap Vio.

Vio menghela nafasnya pelan, tangannya sudah terasa pegal. Langsung saja.

Bugh

Bugh

Bugh

Vio menepuk kedua tangannya lalu berlalu meninggalkan ketiga cewek itu yang merintih kesakitan akibat pukul Vio.

"Sialan! Awas aja lo! Ingat gue gak akan lepasin lo VIOLET!" desis Ayu.

-- BATAS HALUAN --

See you next chapter🖤!!

•Jangan lupa vote, and komen!

Playboy VS PlaygirlWhere stories live. Discover now