61.

7.8K 678 53
                                    

Happy reading

Gak sabar up sih aing, nih langsung baca aja.

Tapi jangan lupa vote dan komen, ramein yakk:v

🍃🍃🍃

Vio memeluk suaminya erat mendusel-duselkan wajahnya di dada bidang Ale membuat pria itu gemas sendiri.

Teman-temannya disana hanya bisa berpura-pura menyibukkan diri dari pada melihat bumil itu yang sedang bermanjaan dengan suaminya.

Ale terkekeh mengusap punggung istrinya lembut dan bertanya "Mau apa hm?"

Vio menjawab, "Mau kue Kue Schwarzwalder kirschtorte."

(Kue black forest)

"Iya, bentar gue pesenin dulu," ucap Ale. Saat hendak menyalakan ponselnya tangannya sudah terlebih dulu dicekal sang istri.

"Ich vermisse es, diesen Kuchen bei Oma zu essen," ucap Vio memohon.

(Aku rindu makan kue itu dirumah nenek)

"Kein Problem, ich möchte auch Omas Haus besuchen," jawab Ale.

(Tidak masalah, aku juga ingin berkunjung kerumah nenek)

Kalian tak lupa, kan? Seorang Aleandra adalah pria blasteran Indonesia-Jerman.

Mengapa Vio bisa berbicara bahasa Jerman? Ya karena dia sering diajak kerumah nenek Ale yang ada di Jerman.

Sedikit cerita tentang kedua orangtua Ale dan Vio. Jadi Mommy dan Mami adalah sahabat dari kecil dan mereka berdua harus dipindahkan ke negara Italia karena orangtuanya tidak ingin anak mereka menjadi sorotan publik.

Selama di Italia keduanya selalu bersama dan akhirnya dipertemukan kedua cowok saat Tya dan Raina sedang bermain di taman. Yang tak lain adalah Daddy dan Papi.

Daddy Rans berasal dari Amerika, sedangkan Papi Satya berasal dari Jerman. Mereka akhirnya bertemu, beberapa tahun menjalin persahabatan hingga akhirnya persahabatan itu menjadi cinta.

Dan lagi-lagi kuasa tuhan mempersatukan itu sangatlah indah. Dari pertemuan yang tak sengaja menjadi luar biasa.

"Kalian berdua ngomong apa sih? Gue kaga ngerti," ucap Riski sambil menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Denke selbst," ucap Ale.

"Piensa por ti mismo," ucap Vio.

Ucapan mereka hampir bebarengan membuat mereka semakin kesal.

"Iya deh, yang blasteran mah beda ye gak," ucap Radit.

"Jangan salah brey, gue juga blasteran. Blasteran beda rumah," ucap Rangga.

Mereka berdecih pelan, sungguh tidak bermutu.

"Beda rumah doang bangga, tuh Riski yang otaknya setengah aja aslinya blasteran Belanda-Indonesia," sahut Dani.

Tak salahkan jika Sinta jatuh cinta dengan Riski? Memang lelaki itu agak ke bulean tapi tingkah absurd nya membuat mereka geleng-geleng kepala.

Rangga menatap sinis Riski seolah meremehkan. "Tapi goblok, masih pinter gue," ucapnya sombong.

"Kalo gue tunjukin kepintaran gue nanti lo ngiler," sahut Riski.

"Don't judge a book by its cover, because not everything that is good outside is also good from the inside, Men," lanjut Riski sambil menepuk pundak Rangga dua kali.

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang