47.

6.9K 606 25
                                    

Happy reading

Readers setia, absen yuuu

Komen, ramein dahh gak papa. Gratis kokk!🍭💛

🍃🍃🍃

"Assalamualaikum." Ucap Ale saat memasuki rumah.

Ale celingukan mencari istrinya. "Vio!" Panggilnya dengan suara agak dikeraskan.

"BI SURTI, BI WENI, PAK OJI!!" teriak Ale memanggil ketiganya. Mendengar namanya dipanggil mereka lantas mendekat ke sumber suara.

"Dimana Vio?" Tanya Ale setengah panik. Dia rela-relain pulang lebih cepat untuk membelikan seblak untuk istrinya. Sekarang masih jam 10.

"Loh bukannya non tadi keluar sama aden?" Tanya Bi Surti.

"Saya tadi di sekolah." Jawab Ale bingung.

"Tadi teh non Vio pamit mau keluar sama aden katanya." Jelas Bi Surti diangguki Bi Weni.

"Saya nggak ada ngajak Vio keluar loh Bi." Bantah Ale. Karena dari tadi emang jelas iya ke sekolah, ngantar Lili juga kesekolah.

"Terus non Vio kemana atuh den." Kata Bibi mulai panik.

"Coba aden telfon." Ujar Pak Oji.

Ale mengerutkan keningnya saat melihat ponselnya menunjukkan Vio telah menelfon nya berulang kali, tapi itu pun masih jam 8.

Ale menelfon istrinya, dan tidak diangkat. Membuatnya kalang kabut.

"Gimana den?" Tanya Bi Weni.

"Gak diangkat Bi." Jawab Ale. Ale menaruh kresek berisi seblak itu di sofa.

"Mana wanita yang kemarin numpahin susu ke Vio?" Tanya Ale tiba-tiba.

"Dia teh dari seminggu yang lalu pulang kampung den." Kata Bi Weni. Ale semakin panik jadinya.

Al langsung menelfon papinya.

"Assalamualaikum Pi." Ucapnya.

"Waalaikum salam, kenapa Le?" Tanya Papi.

"Vio gak ada dirumah Pi, bisa bantu Ale cariin Vio?"

"Loh kok bisa? Gimana ceritanya?"

"Aku juga gak tau Pi, tiba-tiba ashhh cariin dulu pi, nanti aku ceritain."

"Cek dulu dikamar Ale, jangan gegabah."

"Masalahnya Vio keluar pake mobil Papi!" Desak Ale tak sabaran.

"Yaudah, papi suruh teman papi lacak keberadaan istri kamu. Kamu cari tau dulu siapa tau ada petunjuk disekitaran rumah kamu." Ucap papi lalu mematikan sambungan telfonnya.

"Bantu saya cari tau petunjuk kejanggalan dirumah ini sebelum Vio keluar ya." Ucapnya pada ketiga orang itu. Mereka menganggukan kepalanya.

"Mang Oji, bisa jemput Lili dulu?" Pak Oji mengangguk.

"Biar saya jemput den." Jawabnya.

Ale langsung masuk kedalam kamar. Ale mengelilingi kamarnya tatapannya tak sengaja melihat kotak berwarna merah di meja rias Vio. Ia menghampiri kotak tersebut lalu membukanya.

"Ale?" Beonya setelah membaca surat itu. "Perasaan gue nggak pernah ngirim nih kotak. Ini alamatnya? Aduh ini apaan sih kan gue jadi gak bisa berpikir jernih sekarang." Decak Ale.

"Ris, bilangin ke yang lain. Suruh cari bantu Vio sekarang!"

••••••••••

Gadis cantik itu perlahan membuka. Ia menatap sekeliling tak asing ditempat ini. Saat hendak bergerak. Tangan dan kakinya ditali. Mulutnya ditutup dengan lakban.

Playboy VS PlaygirlWhere stories live. Discover now