18.

10.6K 998 33
                                    

Happy reading!

Happy birthday!!

Enjoy guys!

•••

Vio tengah bersantai di kamar dengan laptop dipangkuan nya. Tak lupa camilan dan susu disampingnya. Suara pintu terbuka membuat Vio meliriknya sekilas.

"Udah selesai ngomong sama Daddy?" tanya Vio.

"Udah." jawab Ale lalu merebahkan badannya dan menyandarkan punggungnya pada kepala kasur memainkan ponselnya.

"Gue gabut Ale." ucap Vio merengek.

"Mau kemana? Lagian lo lagi nonton." ujar Ale. Vio langsung menutup laptopnya. Beranjak mendekati Ale yang tengah berkutat dengan benda pipih tersebut.

Vio berdecak menggoyangkan lengan Ale. "Ayo Le, gue gabut sumpah." ucap Vio memelas. Ale menaruh ponselnya dimeja lalu menatap Vio yang kini menunjukkan puppy eyes.

"Ya ya ya please." ucap Vio menerjapkan matanya. Ale mengumpat dalam hati melihat Vio semakin lucu jika seperti ini.

"Gue bilang jangan lucu-lucu! Kalo gue suka sama lo gimana." ucap Ale memalingkan pandangannya kearah jendela.

"Ya ampun Ale, please deh gak usah baper." ucap Vio.

"Makanya punya muka jangan gemesin, nanti kalo gue berhenti jadi playboy gimana?" ucap Ale menatap dalam Vio.

"Lo gak mau daftar buat calon pacar gue yang serius gitu?" ucap Vio seraya memainkan baju Ale.

"Gak perlu, toh sebentar lagi kita nikah." jawab Ale.

"Lo tertekan kan sama perjodohan ini? Kalo iya kita satu server, gimana kalo kita lakuin cara buat ngegagalin." ucap Vio.

"Gak! Kasihan orang tua kita, udah nyiapin semuanya. Dan dengan mudahnya lo batalin. Lo mikir gak perasaan mereka?!" Vio langsung terdiam saat mendengar suara Ale naik satu oktaf.

Vio menunduk tak berani menatap Ale. "Maaf." lirihnya menahan tangisnya. Ia sangat takut dibentak pria, maka dari itu orang tuanya tidak pernah membentaknya. Karena gadis ini perlu dilembutin.

Ale tersadar lalu mengangkat kepala Vio agar dapat menatapnya. Air mata Vio turun tanpa izin. Dengan cepat Vio menghapusnya.

Ale menghela nafasnya pelan, kenapa bisa lupa membentak gadis ini. "Maaf, gue gak bermaksud bentak lo." ucap Ale menyesal.

"Gak papa, gue yang salah." ucap Vio tersenyum kecil mengusap pipinya dengan punggung tangan. "Mau pulang sekarang?" tanya Vio mengalihkan pembicaraan.

Ale menggeleng pelan. "Mau main heum?" tanya Ale mengusap pipi mulus Vio.

"Beneran?" tanya Vio memastikan. Ale mengangguk sebagai jawaban membuat Vio memekik senang loncat dari kasur menuju walk in closet.

"Astofir! Jangan loncat-loncat Vio." ucap Ale menggelengkan kepalanya. Vio menyengir lebar.

•••••

"Mau main kemana?" tanya Ale saat keduanya dalam mobil.

"Taman biasanya aja." jawab Vio. "Udah lama gak kesana." ucap Vio menerawang dengan senyum mengembang.

"Ngapain senyum senyum sendiri?" tanya Vio membuyarkan lamunan Vio. Vio menoleh mendengus sebal.

"Ganggu orang lagi halu aja, herman." gumam Vio.

Playboy VS PlaygirlWhere stories live. Discover now