55.

8.8K 671 80
                                    

Hai sobat! Kembali lagi di part selanjutnya

Bagaimana kabar hari ini?


Part ini mengandung unsur baper,

Happy reading

🍃🍃🍃

Vio menerjapkan matanya. Vio membulat melihat tubuhnya sama sekali tak memakai baju. Bergerak sedikit membuat bagian sana terasa nyeri, ngilu.

Vio melepaskan tangan kekar Ale dari perutnya. Pikirannya mencoba mengingat apa yang sudah terjadi. Melihat adanya darah di kasur membuat Vio meneteskan air matanya.

Apakah malam itu?

Vio terisak menggigit selimutnya. Jika benar itu terjadi bagaiman dia tak ingat? Apa yang sudah meracuni otaknya sehingga ia melakukan itu dengan suaminya.

Ale ikut terbangun mendengar suara isakan. Ia membulat melihat punggung istrinya langsung saja Ale mendekapnya. Ini semua gara-gara Riski! Ia ingat betul muka laknat temannya yang gak ada akhlak itu.

Ingin rasanya mencabik mulut Riski yang waktu itu tersenyum mengejek kearahnya.

"M-mak..maksud nya ini apa Le? hiks.." tanya Vio sesenggukan. Ale mengusap punggung polos istrinya.

"Gue minta maaf, udah jangan nangis lagi." Kalau boleh jujur Ale jika melihat Vio menangis hatinya seperti tertusuk. Ia tak sanggup melihat gadis, eh wanita itu menangis.

"Ke-kenapa bisa kayak gini Le? Ini semua hiks.. udah keluar dari rencana kita--"

"Iya gue tau, tapi ini udah takdir Vio. Maaf sekali lagi, gue udah mengambil mahkota lo tanpa seizin lo. Jujur gue juga gak sadar waktu itu." ucap Ale penuh penyesalan.

Karena mereka memang sudah merencanakan untuk fokus ke sekolah dulu. Tapi tuhan berkehendak lain.

"Mandi gih." suruh Ale.

"Sssh sakit Le.." Ale memakai bajunya langsung membopong Vio yang terlilit selimut menuju kamar mandi.

"Uda sana keluar, ngapain masih disini!" ucap Vio.

"Sekalian mandi bareng aja." ucap Ale sambil menaik turunkan alisnya

Plak

Ale meringis mengusap lengannya. Vio menatap horor suaminya. Mau tak mau Ale keluar dari kamar mandi. Dan mencuri satu kecupan di bibir Vio.

"ALE!!!"

Ale cekikikan sambil menutup pintu kamar mandi. "Manis."

••••••

Ale menggendong istrinya seperti koala membuat kedua orang tuanya yang sudah duduk di sofa tertawa kecil. Ale menggeret kursi didepan mamanya lalu mendudukkan Vio di kursi itu.

"Loh Mami sama Papi belum pulang?" tanya Vio dengan alis terangkat satu.

"Belum." jawab mami dengan sisa tawanya.

"Mami sama papi kenapa ketawa-ketawa gitu?" Kini giliran Ale yang bertanya. Pasalnya sejak keduanya turun mereka tertawa kecil, seperti mengejek.

"Pules banget ya tidurnya, kalo Vio nya udah capek berhenti Le, jangan dipaksain." ucap Satya terkekeh. Ale membulatkan matanya.

"Papi..."

"Iya santuy aja kali, gimana rasanya?" Mami langsung mencubit pinggang suaminya. Vio menundukkan kepalanya malu sambil meremas ujung baju suaminya.

Playboy VS PlaygirlWhere stories live. Discover now