12.

11.1K 952 34
                                    

Happy Reading!

Enjoy guys!!

•••

"Hari ini adalah waktu penentuan pemenang tantangan dari Papi Ale." ucap Riski ditengah lapangan.

Riski sangat lah gila, bagaimana tidak seluruh siswa ia suruh berkumpul dilapangan hanya untuk menentukan siapa pemenang dari tantangan Ale tempo lalu.

"Huuuu!" sorak mereka.

"Iya, sebentar-sebentar sabar." ucap Riski. "Kita panggilkan playboy dan playgirl SMA Baratha!!" ucap Riski lantang.

Ale dan Vio menggelengkan kepalanya melihat aksi Riski yang tak tau malu ini.

"Hai apa kabar mantan-mantan ku?!" ucap Vio melambaikan tangannya.

"BAIK!!" jawab mereka.

"Gebetan gue mana suaranya?!" ucap Ale.

"ALE!!" pekik para cewe-cewe.

"Langsung saja ke inti acaranya, dikarenakan sebentar lagi bel." ucap Riski.

"Sesuai vote eh sesuai perhitungan dari Riski yang ganteng ini. Aleandra mendapat 540 mantan! Tepuk tangannya yang meriah!!" ucap Riski. Mereka pun bertepuk tangan sesuai perintah dari orang gila yang nyasar ini.

"Oke stop-stop. Dan dari Violet ada 630 mantan dan 47 gebetan? Tepuk tangannya yang meriah!! Ini lah pemenang dari tantangan langkah ini guys!!" ucap Riski heboh sendiri.

Gila bukan?

"Gak mungkin!" bantah Aleandra. Vio melototkan matanya tak terima.

"Weh jangan gitu dong! Hargai gue, udah susah susah nyari kesana kemari loh!!" ucap Vio.

"Ya kali mantan lo selama due minggu segitu?" ucap Ale menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Lo perlu bukti?" tanya Vio. Ale menganggukkan kepalanya. Vio menyodorkan ponselnya pada Ale.

Banyak notifikasi bermunculan pada beranda membuat Ale menggeram kesal.

Matanya membulat saat melihat salah satu grup di aplikasi WhatsApp nya.

Kumpulan bekas Vio [1942]

Tulisan itu terpampang jelas pada layar ponsel. Ale menatap percaya pada gadis didepannya. Bagaimana bisa mempunyai mantan hampir 2.000 orang?

"Gak bener lo, lo pakai santet? Atau pake susuk heh?" ucap Ale seraya mengembalikan ponselnya pada Vio.

Pletak!

"Sembarangan lo! Emang lo pernah liat gue ke dukun hah?!" ucap Vio menatap tajam Aleandra.

"Dah lah bos, akuin aja kekalahan lo." ucap Riski meledek Ale.

"Gue perpanjang sampai minggu besok aja!" ucap Ale. Vio melototkan matanya. Emang dia pikir cari mangsa itu mudah? Oh ini tidak bisa dibiarkan, bisa-bisa makin ngelunjak!

"Enak aja lo! Lo suruh gue cari dimana lagi hah?!" ucap Vio berkacak pinggang.

"Dikolong jembatan!" ucap Ale asal.

"Mata lo! Gak! Kalo kalah, kalah aja jangan makin ngelunjak!"

"Alah coba cari di shopee paling juga ada." ucap Ale.

"Heh! Ga ada otak lo emang!!" ucap Vio

"Udah bubar! Bubar! Pertandingan telah selesai dipersilahkan kembali ke kelas!" ucap Riski.

"Huuuuu!!" sorak mereka semua.

"Kalo lo gak mau, jadinya lo takut." ucap Ale tersenyum miring.

"Lo masih mau nantangin gue?" tanya Vio memastikan. Ale mengangguk mantap.

"Gue perpanjang seminggu, deal?"

"Deal!" Mereka saling menatap sengit lalu membuang muka.

"Kita lihat aja siapa yang akan menang." bisik Ale lalu melenggang pergi diikuti keempat temannya.

Vio mengacak rambutnya frustasi. "GUE HARUS CARI MANGSA DIMANA LAGI! ALE SIALAN!!" pekiknya.

"VIO MASUK KE KELAS!!" ucap pak botak. Vio mengangguk langsung menuju kelasnya.

"Gimana tantangannya jadi diperpanjang?" tanya Sinta. Vio mengangguk pelan.

"Bantu gue Sin! Bilang ke gue harus cari dimana lagi?!" ucap Vio menggoyangkan lengan Sinta meminta bantuan.

"Gampang, coba cari di tele. Banyak." ucap Sinta.

Vio langsung tersenyum miring bersiap mengeluarkan ponselnya.

"Assalamualaikum anak-anak."

"Waalaikum salam bu."

"Sial ngapa ada gurunya sih?!" ucap Vio melemparkan ponselnya ke meja. Sinta menggelengkan kepalanya melihat Vio.

"Gue gak akan biarin ale-ale menang! Palygirl nomor satu!!" serunya.

"Ada apa Vio?" tanya Bu Anita. Vio menggelengkan kepalanya.

"Kebelet berak bu." ucapnya tanpa dosa membuat sekelas tertawa.

•••••

"Lo beneran gak mau nyerah aja bos?" ucap Riski.

"Gue nyerah? Masih banyak cewek kali kenapa gue harus takut?" ucap Ale tersenyum miring membuat teman-temannya menggelengkan kepala.

"Tinggal beperin, terus putusin. Gampang kan." ucap Ale dengan tersenyum kemenangan.

"Mau nikah juga ada-ada aja lo berdua." ucap Rangga.

"Buat sejarah men." kekeh Ale.

"Sejarah emak bapak mengikuti lomba memainkan hati orang lain. Gitu maksud lo?"

Pletak!

"Ya gak gitu juga konsepnya Supardi!!"

"Terserah lo aja dah, gue hanya sebatas wasit." ucap Riski.

"Kalo lo menang gue kasih playstation 5, gimana?" ucap Rangga.

"Gue traktir di restoran sepuas lo." sahut Radit.

"Gue ajak liburan lo ke Bali deh." tambah Dani.

Ale tersenyum lebar dengan senang hati menganggukkan kepalanya. "Makasih, jadi makin semangat gue patahin hati cewek."

"Seru banget patahin nya," ucap Radit. Ale terkekeh kecil.

"Lo apa Ki?" tanya Ale kepada Riski yang sedari tadi nyimak.

"Gue kasih doa aja dah, biar lo cepet tobat jadi playboy," ucap Riski.

"Hilih, bilang aja lo ga ada uang," cibir Ale.

"Ada anjir! Jangan ngeremehin gue lo," ucap Riski.

"Ada apa hah?"

"Ada hati yang harus dijaga," ucap Riski mendramatis.

"Memang crazy. Gak ada otak," ucap mereka serempak.

—— BATAS HALUAN ——

See you next chapter🖤!!

•Jangan lupa vote, and komen!

Playboy VS PlaygirlWhere stories live. Discover now