15-MBA

485 63 5
                                    

Alana, Alfaro, Yusdar dan juga Yanto saat ini sudah berada di dalam gedung megah tempat acara di laksanakan.

Sedari tadi Yanto dan Yusdar sibuk dengan kue-kue yang ada di atas setiap meja yang ada di ruangan.

Alana melirik kedua lelaki itu dengan sinis. "Woi! Belum waktunya makan!" Alana menaruh kembali potongan kue yang ada di tangan kanan Yanto, saat lelaki itu sudah siap menyantapnya. Alfaro melakukan hal yang sama kepada Yusdar.

Yanto terlihat kesal dengan tingkah Alana. "Kita ke sini di undang, kan, lan? Apapun yang ada di sini di buat untuk tamu, gue tamu jadi gue berhak." Yusdar mengangguk membenarkan ucapan Yanto barusan.

Alfaro berpindah tempat kemudian menampol Yanto. "Tau diri goblok, belum di persilahkan, kayak gak pernah makan kue aja lu berdua."

"Ye enak aja, gini-gini gue orang kaya."

"Orang kaya tidak tau diri," ucap Sadewa yang baru saja datang bersama Keisya, lelaki itu ikut menampol Yanto.

Saat Yanto ingin menimpali ucapan Sadewa barusan, lelaki itu terdiam ketika menyadari Keisya yang datang bersama Sadewa.

"Tunggu-tunggu, kalian berdua ada apa?"

Yusdar ikut menyadari. "Benar juga, kemarin di mall berdua juga, sekarang berdua juga. Kalian pacaran?" Tebak Yusdar sembari memperlihatkan wajah penyelidikan.

Saat Keisya ingin memprotes, Sadewa langsung memotong pembicaraan. "Doain aja," ucap Sadewa dengan tenang.

Kemudian Alana membawa Keisya menjuh dari ke empat lelaki itu. "Kita duluan ya, mau nyari Sisi sama Sheila," pamit Alana.

"Kalau mau balik.. telpon gue, ya," teriak Alfaro kemudian Alana berbalik badan dan hanya membalas dengan senyuman khasnya.

Yanto menepuk bahu Alfaro. "Alana ternyata cantik ya, far, gue baru nyadar."

"Gue sih dari dulu," ucap Yusdar Kemudian Alfaro melirik kedua lelaki itu dengan tak suka.

"Makanya nyari cewek! Jangan nyari bolpen," kemudian lelaki itu terkekeh dan berjalan lebih dulu ke depan, dan yang lainnya ikut menyusul.

Sedangkan di sisi lain, Senja terlihat kesal dengan kedekatan Alfaro saat bersama Alana barusan. Sejujurnya, ia melihat kedekatan keduanya setiap saat, termaksuk saat di luar gedung tadi.

Senja menghentak-hentakkan kakinya kemudian Vinsky tersenyum ke arah Senja. "Sabar ja, kedekatan mereka bakal membawa penjagaan jarak sampai seumur hidup, liat aja."

"Benar ja! Tinggal tunggu tanggal mainnya aja dari Sheila," sahut Dini.

"Kita hanya perlu melakukan sedikit permainan, dan selebihnya kita hanya perlu menonton pertunjukan dan lo bakal nerima hasilnya," ucap Vinsky kemudian ketiganya menampilkan smirk smilenya sembari bersedekap dada.

***

Acara baru saja dimulai, buk Mifta dan suami sedang berada di depan memotong kue perayaan anniversary pernikahan mereka.

Semuanya bertepuk tangan meriah, sekarang waktunya acara dansa.

Semua orang memakai topeng yang sudah di sediakan di sana untuk masing-masing tamu undangan.

Saat tengah asik berdansa dengan Alfaro, Alana izin ke WC untuk buang air kecil dan Alfaro menyetujui nya.

Alfaro mondar-mandir karena sudah lebih dari dua puluh menit Alana pergi, namun tidak kembali juga. Tak lama kemudian, Yanto menghampiri Alfaro dengan nafas yang terengah-engah.

"Kenapa?"

"Al-Ala__"

"Tenangin dulu diri lo, bicara yang benar."

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Where stories live. Discover now