18-MBA

452 62 3
                                    

Flashback On✨

Alfaro baru saja tiba di rumah, lelaki itu belum lama habis membersihkan diri kemudian melanjutkan aktivitasnya bermain game.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, menampilkan perempuan cantik memakai dress selutut yang terus saja tersenyum lebar.

Alfaro melirik sekilas, kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya, ia tidak tertarik dengan pemandangan di hadapannya yang menurutnya sangat merusak suasana.

Gadis bernma Alifia itu menarik lengan Alfaro dengan sekuat tenaga, Alfaro bangkit dari duduknya, kemudian berkacak pinggang di depan Fia.

"Apa?!" ketus Alfaro.

"Santai dong, jangan galak-galak sama sepupu sendiri!" Alifia terlihat ngeri dengan ekspresi wajah Alfaro yang datar tanpa ekspresi.

"Ya buruan lo mau ngomong apa?!"

"Temenin gue, ya?" gadis itu bermohon di hadapan Alfaro.

"Mau ke mana?"

Fia menyuruh Alfaro untuk menunduk sedikit agar menyesuaikan tinggi badan Alfaro dengannya.

Kemudian gadis itu membisik pelan di telinga Alfaro. "Sebenarnya gue suka sama Candra."

"Oh," lelaki itu kemudian kembali duduk setelah menanggapi ucapan Fia.

Alifia terlihat kesal. Gadis itu memasang wajah kesalnya, sembari menghentak-hentakkan kakinya di lantai.

Alfaro menatapnya dari atas sampai bawah, dan menggelengkan kepalanya.  "Gak jelas!" lelaki itu menjawab dengan acuh, kemudian kembali fokus pada gamenya.

Alifia tak mau kalah, gadis itu melempar stick PS yang ada di tangan Alfaro ke atas kasur.

Alifia menarik Alfaro keluar kamar, Felicia menatap kedua remaja itu sembari menikmati rotinya.

"Alfaronya Fia pinjam dulu bunda," teriak Fia sembari menarik Alfaro keluar rumah.

"Gak usah di balikin juga engga papa." Felicia berteriak tak kalah kencang dari suara Alifia tadi.

"Kita mau ke mana, sih?!"

Alifia menunjukkan alamat di handphone nya, kemudian Alfaro dengan terpaksa mengemudikan mobil menuju tempat tujuan.

Alifia dengan bersemangat turun dari mobil sembari terus menarik lengan Alfaro.

"Duduk." Alifia memerintah, kemudian memesan makanan di meja kasir.

Saat Alifia kembali, gadis itu tak henti-hentinya menampilkan senyumannya yang lebar.

"Buruan! Ada apa? Gue pengen balik, main PS!" Alfaro berucap dengan santai sembari menatap ke arah luar jendela.

"Gue mau nyatain perasaan gue ke Candra. Lo sebagai sepupu yang baik, bantuin gue, ya?" gadis itu memohon sembari menangkupkan kedua tangannya di hadapan Alfaro.

Alfaro menatapnya dengan sedikit ngeri, baru kali ini ia mengetahui ada perempuan senekat ini. "Gak!" tolak lelaki itu dengan cepat, kemudian ingin beranjak pergi, tapi Alifia menarik lengannya dan terus memohon.

"Kalau lo gak mau, gue bakal nangis kejer nih di sini! Biar orang-orang pada ngira lo ngapa-ngapain gue." Alifia mengancam sembari menaik-turunkan alisnya.

"Lagian kita sepupuan, gak bakal ada yang ngira kalau gue macam-macam."

"Lagian lo sefamous apa sih? Lo bukan artis yang semua orang harus tau seluruh asal usul dan silsilah keluarga lo!" Alifia mengambil ancang-ancang untuk menjalankan misinya, berpura-pura menangis.

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ