11-MBA

573 64 4
                                    

Sebelum membaca, bismillah dulu ya. Hehehe😅

Semoga suka sama cerita ini🥰

Dapat salam dari Alana🤗

Dapat salam dari Alana🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Alana sedari tadi mondar mandir tak karuan di dalam kamarnya, gadis berbaju biru itu terus menerus memegangi perutnya yang kesakitan karena datang bulan.

Darah kental itu sudah terlihat di celananya bagian luar, datang bulan kali ini sangat lancar dari biasanya.

Gadis itu berjalan menuju kamar Candra, abangnya.

Alana membuka knop pintu yang tidak terkunci sama sekali, pemilik kamar terkaget ketika melihat seseorang yang masuk secara tiba-tiba.

"Ngapain lo? Ngetuk pintu dulu, kebiasaan!"

"Bang.. beliin Lana roti jepang, dong. Stok di lemari udah habis," gadis itu merengek, matanya mulai berair karena menahan rasa sakit.

"Enak aja, gue cowo! Gak pantas beli gituan." Candra menolak dengan sedikit tegas

"Gue gak nyuruh lo buat make, gue nyuruh beli doang."

"Malu goblok!" kesal Candra.

"Please." Alana berucap sembari memperlihatkan puppy eyes miliknya.

Candra yang melihat ekspresi Alana saat itu, langsung luluh seketika. "Yaudah tunggu di sini, biar gue beliin."

"Siap kapten."

Setelah kepergian Candra, Alana berjalan masuk ke kamarnya, gadis itu sudah tidak tahan lagi, perutnya benar-benar di penuhi oleh rasa sakit.

Alana menunggu Candra yang menurutnya sangat lama sekali kembali ke rumah, tanpa sadar gadis itu tertidur pulas sembari memegangi perutnya yang masih terasa sakit.

Tak lama kemudian setelah gadis itu tertidur, pintu kamar Alana terbuka. Candra berjalan masuk menghampiri Alana yang tidak sadar dengan keberadaannya.

Candra duduk di samping Alana yang tertidur pulas sembari memegangi perutnya. "Adik abang udah gede, ya, sekarang.. cantik lagi, pasti banyak yang naksir, nih." Candra mencolek hidung Alana dengan gemas.

Kedua bola matanya beralih menatap kedua tangan Alana yang masih memegang perutnya. "Sesakit itu ya perempuan kalau menstruasi? Maafin abang, ya, lan.. baliknya kurang cepet. Tidur yang nyenyak, ya, adik abang yang abang anggap gak akan pernah dewasa," ucap Candra dengan tulus, kemudian mencium jidat Alana dengan kasih sayang.

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang