29-MBA

326 52 0
                                    

Alfaro mendayuh perahu agak sedikit meminggir untuk mengambil bunga.

Lelaki itu tersenyum menatap bunga cantik yang ada di tangannya.

"Kenapa? Jatuh cinta dengan bunganya?"

Alfaro tersenyum. "Sini, mendekat."

Alana kebingungan kemudian mengikuti perintah Alfaro.

Alfaro menaruh bunga tersebut di daun telinga milik Alana, Alana tersenyum menatap Alfaro. "Ya Tuhan, kau boleh ambil apapun dariku asal jangan lelaki di hadapan ku saat ini."

Alfaro menyadari tatapan dalam Alana terhadap dirinya. "Jangan geer, itu hanya bunga."

"Ih siapa yang geer, lo yang over pd!" kesal Alana.

"Untung aja dia enggak dengar isi hati seseorang," batin Alana.

"Kalau suatu saat ada yang lebih dari aku, kamu bakalan pergi atau justru menetap?" tanya Alana.

"Pertanyaan bodoh ini masih butuh jawaban?"

"Nanya doang! Biar bagaimana pun lo itu tetap cowo, Alfaro. Tempatnya segala hal kesadaran yang selalu di sebut dengan 'khilap' padahal mah alasan doang untuk menutupi kesalahan."

Kemudian Alfaro tersenyum dan mendekat ke arah Alana, saat lelaki itu terus mendekat dan ingin mencium gadisnya, tiba-tiba perahu yang mereka gunakan oleng dan menjatuhkan mereka ke danau.

***

"Cepetan, gantian gue juga kedinginan nih!" teriak Alfaro dari dalam mobil, untung di dalam mobil Alfaro ada baju Alana yang ketinggalan saat liburan kemarin, dan ada beberapa baju yang belum Alfaro turunkan dari mobil.

"Sabaran bentar, awas ya lo jangan ngintip."

"Yaudah iya, bacot ah! Buru."

Beberapa menit kemudian Alana keluar dari dalam mobil dan telah mengganti pakaiannya.

"Gue ganti dulu, tunggu bentar enggak lama."

"Hm."

Alfaro masuk ke dalam mobil dan mencari pakaiannya, kemudian dengan cepat mengganti celana dan pakaiannya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Alfaro telah siap dengan pakaiannya, karena lelaki dan wanita ketika berganti pakaiannya tidak membutuhkan waktu yang sama, terkadang wanita lebih membutuhkan waktu yang lama.

***

Mobil Alfaro telah sampai di depan rumah Alana, lelaki itu mengendara dengan kecepatan rata-rata.

Kemudian Alana turun dari mobil dan beranjak masuk ke dalam rumah.

"Yaudah, gue turun yak."

"Iya, mau sendiri atau di antar?" tanya Alfaro.

"Dekat doang, emang mau nganterin pakai apa?"

"Pakai kereta."

"Kereta yang ada sayapnya," jawab Alfaro lagi.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa pakai sayap?"

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Where stories live. Discover now