17

61 2 0
                                    

Semua telah selesai yoongi dan ayra sudah sah agama dan negara menjadi suami istri sejak tadi siang dan sekarang ayra disibukkan dengan jay-young di ruang keluarga yang akhir-akhir ini rewel.

Sedangkan yoongi tengah mengajari entah apa pada yongyu karna mereka berdua sama-sama sangat serius sambil bercakap lewat tatapan mata.

"Apa kah itu salah satu syarat menjadi seorang mafia?" Monolog ayra lirih yang pasti tak didengar oleh dua orang yang memiliki kulit pucat itu.

Ya ayra sudah tau bahwa min yoongi ternyata seorang boss mafia.

"Ini sudah saatnya kau tidur yongyu" printah ayra mengajak putranya untuk menyudahi belajar menjadi penerus seorang 'boss mafi' kelak padahal kan yoongi masih cukup muda dan yongyu pun masih sangat kecil walau ayra akui yongyu cukup jenius.

"Oke mom" jawab yongyu berdiri dari hadapan daddynya.

"Kita lanjutkan besok dilapangan setelah kau pulang sekolah" ujar yoongi sebelum yongyu pergi ke kamarnya diikuti ayra yang mengendong jay-young yang sudah tertidur.

"Oke"

"Aku pergi mungkin tak kembali sampai besok sore" izin yoongi pada ayra tanpa menatapnya karna sibuk mengambil pistol kecil di laci.

"Bereskan ini" printah yoongi pada salah satu maid membersihkan beberapa kertas yang tadi ia ajarkan pada yongyu.

"Mau kema—"

Belum juga ayra menyelesaikan ucapannya yoongi sudah pergi dengan beberapa orang-orangnya yang secara otomatis mengikutinya.

"Deddymu menyebalkan sekali" grutu ayra pada yongyu.

"Sudahlah mom lebih baik momy tidur denganku dan adik jay" saran yongyu lebih mencondong ke printah.

———————————————

Setelah urusannya dengan klainnya selesai yoongi menyuruh supir untuk menuju masion miliknya yang sedikit jauh dari mansion utamanya.

Yoongi membuka telapak tangannya sengaja tanpa basa-basi namjoon memberikan serbuk putih ke telapak tangan tuannya itu.

"Seharusnya tuan menjaga kesehatan jangan mengonsumsi srebuk ini dan semacamya"

"Aku tak akan mati hanya dengan ini" jawab datar yoongi lalu menghirup srebuk itu sehingga masuk ke rongga-rongga hidungnya dan dengan cepat direspon seluruh anggota tubuhnya.

Dadanya yang tadi sedikit sesak dan kepala yang pening menghilang seketika.

Setelah sampai di mansion yoongi berpesan agar namjoon menunggunya di luar saja.

Dapat namjoon lihat tuannya itu tengah berpelukan dengan seorang gadis(?) yang sejak tadi menunggu didepan mansion yang tak kalah mewah dari mansion utama.

'Ternyata kau masih sama brengseknya min yoongi'

___________________________

Ana tengah mengambilkan lauk juga nasi ke piring didepan yoongi.

"Kau yang memasak?" Tanya yoongi.

"Ani, bibi jang yang memasaknya aku hanya membantunya sedikit"

Yoongi hanya menganguk.

Saat ana ingin berlalu berniat mengambilkan lauk lain didapur namun tanganya ditarik membutnya jatuh kepangkuan yoongi yang tengab duduk tegap di kursi ruang makan itu.

"Suapi saja aku" bisik yoongi di telinganya membuat ana meremang.

Dengan telaten ana menyuapi pria yang tengah memagkunya dengan tangan yang sudah treveling entah kemana ana hanya membiarkannya ia sudah kebal.

"Kenapa kau kesini bukankah seharusnya ini malam pertamamu?" Tanya ana frontal membuat acara tour tangan yoongi berhenti.

"Kau keberatan aku kesini?" Tanya yoongi datar.

Ana tau yoongi marah karna mambahas ini ana meletakkan piring dan sendok mengalungkan tangannya dileher yoongi.

"Aku hanya bertanya jangan marah ne?" Ujar ana membujuk kucing yang tengah memincingkan matanya itu.

"Aku dapat apa?" Tanya yoongi terlampau singkat.

"Apapun" jawab ana membuat yoongi bersmrik.

※※※



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RegretWhere stories live. Discover now