07

68 2 0
                                    

3 bulan kemudian.....

Saat ini taehyung tengah bergelut  dengan kardus-kardus berat yang sudah menjadi pekerjaanya sejak 2 bulan lalu.

"Tae kau belum pulang?" Tanya tania  teman kerja sekaligus anak dari boss tae bekerja.

"Nanti kau duluan saja" ujar tae ramah.

"Baiklah kalu begitu aku akan menunggumu saja" ucap tania sambil menatap tae kagum.

Taehyung bersikap acuh dan melanjutkan perkerjaanya lagi.

"Taehyung tolong kamu antar kardus ini" printah pak ryan.

"Baik pak"

—————————

Disisi lain ayra tengah sibuk membersihkan rumah dan menyiapkan makan malam. Kandungannyapun sudah mulai membesar. Jujur saja hatinya sudah mulai jatuh pada suaminya itu.

Tokk tokk...

"Tumben sekali dia pulang lebih awal" ujar ayra sambil membuka pintu.

"Hai"

Ayra terkejut dengan datangnya seorang pria didepannya itu.

"Hoseok oppa?" Ujar ayra ragu.

"Kau apa kabar?" Tanya pria itu yang tak lain adalah jung hoseok lelaki pilihan ayahnya yang seharusnya menjadi suaminya.

"A..aku baik"

"Apa kau tak mempersilakanku masuk?" Tanya hoseok dengan senyumnya.

"Owhh i..ya silakan masuk"

Hoseokpun masuk dan duduk.

"Kau mau minum apa"

"Tak perlu repot-repot"

"Aku tak merasa kerepotan sama sekali" ujar ayra sambil ke dapur lalu membuatkan hoseok teh hangat ia sudah tau kalau hoseok tak menyukai kopi.

"Suamimu kemana?" Tanya hoseok sambil menerima teh dari ayra.

Seketika ayra tersadar tae belum pulang padahal sekaramg sudah lebih dari jam 7 malam.

"Dia belum pulang"

"Assalamu'alikum"

Hoseok dan ayra berbalik mendapatkan taehyung dengan wajah cerianya dan meneteng sebuah kresek putih.

"Walaikumsalam" jawab hosoek dan ayra.

Taehyung melihat keberadaan hosoek segera merubah raut wajahnya menjadi datar dan dingin ia meletakkan kresek itu sembarang lalu pergi ke kamarnya.

"Sepertinya suamimu marah kalau begitu aku pulang saja" pamit hosoek.

"Maafkan sikapnya dia mugkin lelah" pinta ayra diangukkan hoseok.

Setelah kepergian hoseok ayra mengunci pintu lalu pergi ke kamarnya melihat sang suami sudah terlihat segar dgan kaos putih dan celana pendeknya.

"Kau sudah selesai tae?" Tanya ayra namun tak dihiraukan oleh taehyung sama sekali.

"Tae apa kau marah?" Tanya ayra lagi namun lagi-lagi tak dihiraukan taehyung,ia justru sibuk dengan ged-gednya.

"Apa kau cemburu?" Tuntut ayra mulai kesal.

"IYA AKU CEMBURU PUAS KAU!" Sentak tae menatap tajam istrinya itu.

"Seharusnya kau tak membawa laki-laki lain disaat tak ada suamimu dirumah!" Ujar tae dingin.

Ayra tau suaminya ini akan mudah berubah hanya dengan hitungan detik.

"Maafkan aku" ucap ayra sambil memeluk tae yang masih berdiri disamping tempat tidur.

Ayra menangis karna ia merasa bersalah baru kali ini tae membentaknya begitu keras.

Tae megelus kepala ayra sayang ia merasa dadanya basah dan bahu ayra bergetar menandakan istrinya itu tengah menangis.

Ia tak bisa berkata apa-apa melihat ayra menangis membuat ia semakin merasa tak bisa menjadi suami yang baik.

"Aku harap kau mau memaafkan ku"

RegretWhere stories live. Discover now