04

104 2 0
                                    

Pernikahan dilaksanakan jauh dari kata mewah,resepsi hanya dihadiri oleh appa ayra peghulu dan juga teman dekat tae,park jimin karna sang kakak memang tak bisa datang dan beberapa warga.

Setelah pernikahan selesai tae dan ayra menuju kontrakan mereka ya mugkin menurut ayra kontrakan ini sudah bagus karna memang rumah ayra dulu sangat sederhana berbeda dengan tae yang harus membiasakan diri degan semua kesederhanaan ini.

Mereka menyewa kontrakan ini dengan sisa uang tae sebenarnya tae mendapat tawaran dari jimin agar meninggali salah satu rumahnya namun tae menolak ia akan berusaha dari nol dan mencoba membahagiakan ayra dgn hasil kringatnya sendiri.

"Lo ngak papa kan tinggal di tempat gini?" Tanya tae memasuki kontrakan sempit yang hanya ada satu kamar dgn kasur ukuran mini,dapur, ruang tamu dan kamar mandi+toilet.

Jika kalian tanya soal appa ayra ia sudah memutuskan tak ingin ikut campur urusan putrinya itu anggap saja ia sudah terlanjur kecewa.

"Aku si ngak papa mugkin kamu yang kenapa-kenapa" ujar ayra santai sambil meletakkan baju-baju mereka ke dalam lemari tua disamping kamar tidur.

"Gue harus secepetnya cari kerjaan" ujar tae sambil menganti baju tepat didepan ayra.

"Kamu bisa ngak si ganti baju di kamar mandi!" Triak ayra kesal.

"Santai kali lo juga udah pernah liat lagian juag kita udah sah" ujar tae dengan smriknya membuat ayra bergidik.

Dan satu lagi tae justru mendekat masih dengan telanjang dada mempamerkan tubuh atletisnya.

"Ets kamu kamu mau ngapain?" Tanya ayra sedikit takut melihat wajah suaminya yang #%:#:

"Ini malam pertama kita lo" bisik tae dengan suara beratnya membuat bulu kuduk ayra berdiri.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang