Ale memasang helmnya lalu menancapkan gas motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

•••••

"Eungh..." Vio bergerak tak nyaman. Ia menerjapkan matanya lalu menatap sekeliling dahinya berkerut mengapa ia bisa disini.

Tangan dan kakinya diikat. Vio memberontak agar talinya bisa terlepas, namun nihil tali tersebut tak mau lepas.

Ya tuhan, selamatkan aku. Siapapun tolong aku. Batin Vio.

"TOLONG!!" teriak Vio.

"TOLONG LEPASIN GUE WOY!!"

Brakk

"Udah bangun sayang?" ucap pria itu membuat Vio membulatkan matanya.

"Resta..." ucap Vio. "Lepasin gue!!"

"Gak semudah itu Violet Raine William." ucap Resta seraya menghampiri Vio yang diambang ketakutan.

Resta berjongkok didepan Vio. "Lo harus jadi milik gue." ucap Resta membelai pipi Vio.

Vio menolehkan wajahnya lalu menendang lutut Resta hingga sedikit oleng kebelakang. Resta kembali bangkit menarik kasar rambut Vio.

"LO HARUS JADI MILIK GUE VIO!!" ucap Resta lantang tepat di wajah Vio. Vio langsung ketakutan tak berani menatap Resta yang kini menatapnya marah.

"Le pasin gue Res, gue mohon." ucap Vio badannya bergetar. Kulit kepalanya serasa mau lepas.

"Gue akan lepasin lo, kalau lo mau nikah sama gue sekarang." ucap Resta tersenyum miring. Vio melototkan matanya tak percaya.

"LO GILA!! LO UDAH PUNYA MILKA RES, SADAR!! DIA BUTUH LO!!" bentak Vio tak tertahan.

"Persetan dengan gadis itu, yang penting lo jadi milik gue." ucap Resta. Resta mendekat, Vio merasakan nafas Resta yang memburu. Ia cepat-cepat mengalihkan pandangannya.

Resta mencengkeram dagu Vio. Lalu mencium bibir Vio, melumatnya dengan kasar. Vio lantas meneteskan air matanya. Ia di lecehkan sekarang dengan pria brengsek ini.

Vio memberontak. Resta menatap tajam Vio lalu melepas pungutannya. "Lo bisa diam gak?!"

"BANGSAT!!" ucap Vio lantang. "LO GILA-hmpptt"

Resta langsung membungkam mulut Vio dengan mulutnya. Vio semakin menangis tersedu-sedu. Vio hanya bis pasrah, saat lengannya dicengkeram kuat oleh Resta.

Brakk

Resta langsung menoleh. Tampaklah kelima pria dengan nafas memburu. Melihat Vio yang tengah terkapar lemas dengan air mata mengalir.

"ANJING!!" Ale langsung membabi buta Resta.

"Udah stop Le! Mending kita bawa Vio keluar." ucap Rangga menghentikan aksi Ale. Ale menoleh lalu menghampiri Vio. Melepas tali yang diikat di kaki dan tangan Vio.

Vio langsung memeluk Ale menumpahkan air matanya di dada bidang Ale. Ale mengatur nafasnya mengusap rambut Vio.

"Ale.. gue takut." ucap Vio lirih.

"Tenang ada gue, yuk kita pulang." ucap Ale menggendong Vio layaknya koala.

"Jangan biarin orang sialan itu melarikan diri." ucap Ale pada teman-temannya. Ale langsung masuk kedalam mobil Radit. Ale menyetir dengan posisi Vio masih memeluknya.

"Gue udah kotor Le.." ucap Vio parau. Ale langsung menghentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Dia sentuh lo?" Vio menggelengkan kepalanya. "Terus?"

Playboy VS PlaygirlWhere stories live. Discover now