39

646 103 0
                                    

Guys late update, sorryyyy
lupa banget mau update kemarin, lagi minggu uts, jadi lupa:(

•••••

Setelah hampir 2 jam, akhirnya Jihyo sadar. Ia memperhatikan Jungkook yang tengah menunggui Haneul di samping inkubatornya.

Hingga Jungkook sadar dan menghampiri Jihyo.
Keduanya terlibat cekcok hingga berakhir dengan Jungkook yang mengalah.

"Aku hanya ingin melihatmu bahagia, cobalah genggam tanganku sekali lagi."

Jihyo menolak uluran tangan Jungkook. "Bukan itu yang kubutuhkan Jungkook." isaknya.

Jungkook memejamkan mata. "Maaf jika aku membuatmu melalui hal berat sendirian Jihyo...."

Jihyo mendongkak. "Aku bisa menjelaskan semuanya sekarang, tetapi ada hal yang lebih penting dari itu. Mungkin genggamanku tidak berarti. Kau memerlukan seseorang disampingmu yang dapat memelukmu hingga hatimu menghangat...." belum sempat Jungkook menyelesaikan kalimatnya, Jihyo sudah memeluknya.

Membuatnya sedikit kehilangan keseimbangan. "Anak kita akan baik - baik saja Jihyo, tenang saja." ia mengelus pelan punggung Jihyo.

Melihatnya menangis terisak sangat menyayat hati Jungkook. Ia melihat Yoongi yang terheran sembari menggendong Byeol.

"Jihyo, tenanglah." ia mendorong Jihyo sedikit.

"Sebaiknya kau serta Byeol beristirahat dulu ya? Yoongi bilang kau belum makan sedari pagi."

Jihyo masih terisak. "Lakukan ini untuk Byeol, ia memerlukanmu juga Jihyo. Biar Haneul aku yang jaga." akhirnya Jihyo mengalah. Ia tidak boleh egois, masih ada Byeol yang memerlukan perhatiannya sekarang.

"Hm, aku tahu ini sedikit membingungkan. Aku sangat berterima kasih padamu karena pertemuan kita. Jika tidak bertemu denganmu, aku tidak tahu bagaimana keadaanku nanti." Jungkook membungkuk pada Yoongi.

"Aku akan menjelaskannya nanti, untuk saat ini bolehkah aku meminta bantuanmu?" tanya Jungkook sembari memperhatikan Byeol yang tengah tertidur.

Yoongi mengangguk ragu. "Baiklah," ujar Yoongi.

"Bisakah kau antarkan Jihyo ke hotel terdekat dari rumah sakit?" pinta Jungkook.

Yoongi memperhatikan Jungkook. Ia tidak percaya, pria yang baru ia temui merupakan ayah dari kedua bayi kembar yang ia rawat 2 minggu terakhir.

Jemarinya terulur menyentuh pipi Byeol. "Aku akan menjaga....."

"Haneul," sambung Yoongi.

"Ya, aku akan menjaga Haneul."

Yoongi menyetujuinya. Ia menuntun Jihyo pelan. Sebelum pergi ia mencoba untuk bertukar nomor untuk mengabari satu sama lain.

Setelahnya, Jungkook meminta rumah sakit untuk memberikan fasilitas nomor 1 untuk Haneul. Perawatan khusus akan membantunya cepat pulih.

Seokjin -dokter- datang keruangan dimana Haneul dirawat. "Kau sudah menemukan mereka?" tanyanya tak percaya. Setelah mendengar keributan di ruang istirahat mengenai Jungkook yang notabene merupakan salah satu pemegang saham terbesar di rumah sakit, rumor berpindah secara cepat.

Ia langsung bergegas untuk memastikan. Dilihatnya Jungkook yang tengah terduduk di depan ruangan dengan kondisi yang lumayan berbeda. "Hm, baru saja hyung."

Seokjin melihat seorang bayi yang berada dalam inkubator.

"Kau sudah melihatnya." Jungkook mengangguk lemah. "Mengapa tidak masuk saja?"

Hell in HeavenWhere stories live. Discover now