26

590 116 14
                                    

••••

Namjoon datang dengan tatapan herannya saat melihat Jungkook. Pria itu terlihat berantakan. Dari kemejanya yang kusut, dagunya yang tak dicukur, rambutnya yang berantakan, sangat berbeda dari tampilan biasanya yang sangat rapi.

Ia menghampirinya dan duduk di depan Jungkook yang tengah memeriksa beberapa proposal.

"Jungkook," tegurnya membuat pria itu mendongkak.

"Ada apa?"

Namjoon memperhatikan wajahnya lekat. "Kau kenapa?"

Jungkook menghembuskan nafas. "Ti-,"

"Kau seperti tak diurus saja," potongnya.

"Jihyo sedang marah padamu ya?" godanya dengan seringaian lebar.

Jungkook menggelengkan kepala. Alasan dia berpenampilan seperti ini, karena Lisa tidak memperhatikannya secara detail. Ia terlihat masa bodo dengan Jungkook, lebih memilih untuk mempercantik diri dibandingkan membantu Jungkook yang notabene merupakan kekasihnya.

Lain dengan Jihyo, walaupun pernikahan mereka didasarkan pada sebuah perjanjian, ia merawatnya dengan baik. Menyiapkan segala perlengkapannya walaupun bisa saja Jihyo menyuruh pelayan khusus untuk membantunya.

"Hei, kenapa melamun?" Namjoon terheran. Jungkook menatapnya dengan tatapan kosong.

"Aku akan mengajakmu makan siang," ajak Namjoon.

"Jangan menolaknya, sudah lama kita tidak makan siang bersama, ditambah aku akan mengenalkan seseorang padamu."

Namjoon berjalan keluar. "Lakukanlah, anggap sebagai balasan atas jasaku yang telah menghandle seluruh kerjaanmu beberapa hari terakhir."

Jungkook mengangguk kecil.

Mendekati waktu istirahat, Namjoon menghampirinya. Ia berdecak saat melihat Jungkook yang masih terpaku dengan lembaran kertas tersebut. "Aku masih tidak mengerti, karyawanmu sangat banyak, tetapi kau selalu mengerjakannya sendiri. Padahal kau dapat memanfaatkan mereka."

Jungkook tergelak. "Sulit untuk menaruh kepercayaanku pada mereka, lagipula tak ada salahnya jika aku mengecek proposal tersebut. Lebih baik mengerjakannya sendiri ketimbang mendapatkan kesalahan dikemudian hari."

"Tak ada gunanya Minjun merekrut calon pekerja terbaik kalau begitu Jeon," Namjoon menatapnya heran. "Sudahlah, aku kesini bukan untuk mendebat tentang hal konyol. Ayo cepat!"

Keduanya berkendara ke salah satu restoran makanan tradisional terkenal di daerahnya. Namjoon membawa Jungkook ke salah satu meja makan yang berisikan dua wanita yang tengah berbincang.

"Namjoon oppa!" salah seorang wanita yang mengenalinya pun menyapa. Ia melongo saat melihat seseorang yang berjalan di samping Namjoon.

"Jeongyeon," Namjoon tersenyum malu.

Wanita yang duduk di samping Jeongyeon menegang, ia sama sekali tidak menoleh. Hingga akhirnya Namjoon duduk di hadapan Jeongyeon, begitupun Jungkook yang duduk di hadapannya.

"Jeongyeon, perkenalkan. Ia Jungkook, suami Jihyo." Jeongyeon menatap tak percaya.

Ia menoleh ke arah Jihyo yang tengah membuang muka. "Jeongyeon,"

Hell in HeavenWhere stories live. Discover now