33

640 116 14
                                    

•••••

"Jungkook, aku rindu kedua orang tuaku, serta nenek." sedih Jihyo. Bibirnya mengerucut, dan matanya sayu.

Jungkook rasa sebentar lagi tangisan Jihyo pecah. Hal ini membuatnya sontak menghampiri Jihyo dan mengelus pundaknya.

"Mereka juga pasti merindukanmu." bukannya menenangkan, ucapan Jungkook malah membuat tangisan Jihyo pecah.

Akibatnya Jungkook gelagapan. Sulit berhadapan dengan ibu hamil, hal sepele dapat menjadi masalah besar.

Jungkook mengelus punggung Jihyo. "Kau ingin apa Hyo? Mungkin aku dapat membelikan sesuatu? Atau aku dapat melakukan apapun."

Jihyo menghapus pelan air matanya. "Benarkah?" tanya Jihyo tak percaya. Jungkook mengangguk. "Tentu, katakan saja."

"Bawakan kedua orang tuaku serta nenek." Jungkook tersedak. Ia tidak mungkin melakukan itu. Mustahil menghidupkan orang mati bukan?

"Aku tidak dapat melakukannya Jihyo, maaf karena itu hal yang mustahil." sesal Jungkook. Ia mendapati wanitanya itu dengan mata menggenang. "Ta-tapi, aku dapat melakukan sesuatu untukmu. Aku akan menurutinya, selain hal yang kau pinta tadi."

Akhirnya Jihyo mengangguk. Ia tahu bahwa hal pertama yang ia pinta merupakan hal mustahil. Ia memperhatikan sekitar rumahnya.

"Aku ingin piknik,"

Pintaan Jihyo mau tak mau harus Jungkook lakukan sebab ia telah berjanji. Ia langsung menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan segala hal yang akan diperlukan untuk piknik nanti.

Beruntung Jihyo tidak rewel mengenai tempatnya, saat Jungkook mengusulkan untuk piknik di halaman belakang rumah. Jihyo dengan senang hati menyetujuinya. Bahkan wanita hamil itu langsung pergi menuju kamar untuk menyiapkan dirinya.

Seapik mungkin Jungkook meminta anak buahnya menyiapkannya. Tidak boleh ada kekurangan yang dapat merusak kegiatannya.

Melihat sebagian persiapan sudah terlihat, Jungkook naik keatas untuk mengganti pakaiannya. Ia membuka pintu dan terpaku saat melihat penampilan Jihyo. "Kau cantik," puji Jungkook membuat Jihyo yang tengah merapikan rambut pun menghadap kearahnya.

"A-ah, terima kasih atas pujiannya."

Jihyo menggunakan sebuah midi dress berwarna kuning yang menonjolkan kecantikannya.

Jihyo menggunakan sebuah midi dress berwarna kuning yang menonjolkan kecantikannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Warna kuning sangat cocok untukmu, aku menyukainya." tambah Jungkook membuat Jihyo tertawa kecil. "Terima kasih lagi."

Jungkook masuk ke toilet guna mengganti pakaiannya. Ia keluar dan tidak mendapati Jihyo di sekitaran kamar. Mungkin sudah keluar.

Ia pun turun ke lantai bawah dan masuk ke halaman rumah. Ia menemukan Jihyo yang tengah menata ulang beberapa tempat sesuai keingannya. "Aku sudah memesan beberapa makanan." intrupsi yang membuat Jihyo membalikkan tubuh dan kini ia yang terpaku.

Hell in HeavenWhere stories live. Discover now