03

862 141 11
                                    

•••••

Jihyo akhirnya menuruti ucapan Ryuyi, lagipula ini hanya merupakan sebuah pertemuan untuk saling mengenal, jika Jihyo merasa tidak cocok. Ia dapat menolaknya.

Ia hanya akan mencobanya untuk menyenangkan hati neneknya, sebab mendengar pintaan serta alasan neneknya melakukan ini, membuat hati Jihyo teriris.

Setelah pulang kerja, Jihyo langsung pulang untuk mengganti pakaiannya dan bersiap.

Dirinya memakai pakaian casual karena pertemuan ini dilakukan ditempat sederhana, jadi Jihyo tidak perlu memakai dress guna membuat pria tersebut terpana.

Dirinya memakai pakaian casual karena pertemuan ini dilakukan ditempat sederhana, jadi Jihyo tidak perlu memakai dress guna membuat pria tersebut terpana

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Pukul 7 malam tepat, ia sudah menginjakkan kaki di halte Gangnam, dekat dengan tempat tersebut.

Ia menarik nafas dan membuangnya secara teratur guna mengusir rasa gugupnya. Berbekal nomor meja, ia memutuskan masuk.

Ia langsung fokus terhadap nomor kecil yang dipasang di atas meja.

"Meja du.....dua puluh.....dua puluh dua!" hitungnya sembari melewati meja satu per satu, hingga dirinya mendapatkan nomor meja yang sesuai dengan presensi seorang pria yang menggunakan hoodie hitam.

Pria itu mendongkak, membuat Jihyo mau tak mau bertanya.

"Apa kau Kang Daniel?" tanyanya tak yakin. Ia tidak pernah melihat wajah pria itu, sebab neneknya bilang bahwa Jihyo harus melihatnya pertama kali secara langsung untuk mendapatkan sensasi yang berbeda, dibandingkan hanya menatap dari fotonya saja.

"Ya, itu aku, jadi kau Park Jihyo?"

Jihyo mengangguk. Melihatnya membuat Jihyo semakin yakin bahwa dirinya harus melakukan ini, oh Jihyo melakukannya untuk neneknya.

"Duduklah, kau ingin memesan sesuatu?" Jihyo pun mengikuti arahan pria tersebut. Ia duduk dengan keadaan canggung. Dirinya mengaitkan jemarinya guna menghindari atmosfer aneh.

Jihyo berpikir sejenak. "Ikut denganmu saja." putusnya.

Pria itu mengangguk. "Kita belum berkenalan secara resmi, aku Kang Daniel." ujar pria tersebut. Oh, sepertinya pria ini belum membaca data dirinya? Atau ada hal lain? Mungkin ada sesuatu yang Jihyo tidak ketahui.

"Jihyo, aku Park Jihyo." ujar Jihyo singkat. Daniel mengangguk.

"Mengapa kau melakukan ini?" tanya Daniel.

Jihyo menggigit bibirnya. "Nenek yang menyuruhku." Daniel mengangguk.

"Kau sendiri? Bukankah mudah mendapatkan wanita dengan tampangmu ini?"

Daniel terkekeh. "Jadi secara tidak langsung kau mengatakan bahwa aku tampan?" Jihyo menepuk bibirnya.

"Eh? B-bukan maksudku, oh! Kau tampan, tapi y-ya, seperti......oh Tuhan, maafkan aku." Jihyo menjadi tak enak hati.

Hell in HeavenTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon