2.4

801 138 72
                                    

Yuriko ngulas senyum lebar banget kek setan yang bibirnya udah robek. Jatuhnya malah ngeri di mata Haruto, sedikit nyesel karena udah ngajak cewek itu berdiri di sampingnya.

Haruto hanya melihat cewek itu berjalan ke arahnya dalam diam. Pandangannya engga bisa Yuriko artikan, namun dia yakin Haruto udah mulai bisa buka hati untuk dia.

Akhirnya, setelah sekian lama. Batin Yuriko kelewat seneng.

Suara dentingan piano mengalun di telinga keduanya. Yuriko makin excited, apa gini rasanya diterima kembali sama teman masa kecilmu?

Yuriko sampai sisi Haruto dengan senyum yang sudah mengembang sempurna. Matanya berkilau, pertanda cewek itu sedang sangat berbahagia. Haruto jadi kasihan liatnya, sekangen itukah dia dengan sosok Haruto?

"Pegang tangan gue," Haruto bilang sambil ngulurin tangannya kepada sosok cewek di sampingnya.

Yuriko perlahan nautin kedua tangan mereka. Haruto langsung ngadep ke Yuriko, melirik genggaman mereka yang mana ditopang sama Yuriko aja. "Yuriko."

Yuriko balas dengan ekspresi penuh tanya setelah menoleh kepada dia.

"Kasi gue alasan kenapa gue harus menoleh ke masa lalu dan berhambur kembali ke pelukan lo." Pinta Haruto dengan pandangan yang engga bisa diartikan.

Yuriko kembali ngulas senyum yang semakin mengembang kala mengingat masa kecil mereka yang merupakan harta karun, baginya. "Karena kita sesungguhnya saling mencintai, jauh sebelum kita tahu dan sadar Kak Haru."

Haruto malingin muka sejenak, berusaha ngontrol perasaan dan ekspresi yang sama sekali engga sinkron saat ini.

Gimana bisa Haruto merasa emosi disaat dia harus masang ekspresi lembut?! Berpura - pura itu susah juga, rupanya.

Tapi engga bisa. Haruto lepasin tautan tangan mereka dan menatap Yuriko kembali dengan sinar mata dingin dan siratan tajam. "Kalau gue udah melukis bayangan masa depan bersama orang pilihan gue, kenapa gue harus berbalik badan dan lari ke pelukan masa lalu yang engga akan bawa gue kemana - mana selain tetap berada di masa lalu itu sendiri?"

Perkataan Haruto sungguh menusuk hati Yuriko. Gadis itu terdiam sejenak, berusaha dengan cepat nyerna atmosfer menyeramkan yang sudah menggantikan suasana romantis di antara mereka.

"Kenapa kakak engga bisa lagi nerima keberadaanku?" Tanya Yuriko dengan nada kecil. Haruto mendengus, cewek disampingnya ini engga berubah sama sekali ternyata.

Masih aja kaya anak - anak, batin Haruto sedikit flesbek dan agak luluh dengan sikap Yuriko.

"Maaf karena gue harus ngelakuin ini ke elo, Yuriko. Gue enggak bermaksud untuk nyakitin lo pada awalnya, tapi gue engga mau masa depan gue hancur garagara perjodohan bodoh ini." Haruto bilang dengan nada dingin dan berbalik untuk kembali ke lantai bawah namun Yuriko nahan tangannya.

"Park Jeongwoo, kan?" Tanya Yuriko dengan nada yang sedikit berbeda. Haruto nautin kedua alisnya dan hempasin pegangan Yuriko. "Kenapa lo bisa tau namanya?"

"Kakak engga perlu tau hal itu. Yang jelas, aku akan kasih dia pelajaran karena dia udah hancurin hubungan kita, kak." Yuriko bilang dengan ekspresi arogan dan berlalu dari sana, ninggalin Haruto yang sedang kalut dengan pikirannya.

Xihua Cafe; HajeongwooWhere stories live. Discover now