02-MBA

1.2K 148 13
                                    

Jangan lupa Vote sama komennya, ya❤️

Selamat berhalu ria. Yayy!!

Semoga suka ya, sama cerita dan setiap tokoh dalam cerita ini;)

Salam hangat, Author!

****

Bel istirahat telah berbunyi. Tetapi Alana, Sheila, Keisya dan Sisi memutuskan untuk makan di kelas bersama saat jam istirahat.

"Lo kemana aja sih, Si? Kenapa baru nongol?" protes Sheila. Pasalnya gadis itu tiba di sekolah saat jam pelajaran pertama telah usai.

"Biasa. Ke toko kosmetik dulu, lah! Bedak gue habis," gadis itu berucap dengan bangga.

"Tampal aja terus sampai dua belas lapis tuh bedak," cibir Alana.

"Kita tuh harus cantik, Lan, biar ada yang suka." Sisi menasehati seperti seseorang yang sudah provesional.

"Alah! Tiap kali digituin jawabannya itu-itu lagi, Si! Sampai sekarang belum ada perkembangannya, pacar aja gak punya." Keisya menyahut.

"Benar tuh. Lihat Lana, noh! Biarpun cantik natural ada juga yang mau," sambung Sheila sembari memasukkan pentolan siomay ke dalam mulutnya.

"Gue gitu loh," bangga Alana.

"Alah! Si Denis gak serius kali sama lo, Lan." Sisi mengatakan dengan tidak sengaja, matanya membulat seketika. Ia menyadari ada yang salah dengan ucapannya.

"Eh maaf Lan, gue gak bermaksud."

Alana hanya tersenyum sebisa mungkin dibuat agar tidak menampilkan wajah kecewanya. "Gak papa kok. Gue tau lo bercanda, santai aja."

"Lagian lo sih, Si! Kalau ngomong di filter dulu," sahut Keisya.

"Lo kate ini Instagram, hah?!!"

***

Saat ini Alfaro, Sadewa, Yanto dan juga Yusdar sedang berada di ruang musik. Mood Alfaro berubah lelaki itu tiba-tiba saja sedang tidak ingin ke kantin, padahal ia sedang lapar.

"Gak lanjut musik, Far?" tanya Sadewa.

Alfaro menggeleng pelan. "Gak, atur strategi aja buat nanti. Jadi gimana permasalahannya?"

"Kata si Dimas, semalam dia nongkrong tuh di warung depan sekolah di jam tengah malam gitu. Anak motor sekolah sebelah ngelempar batu banyak banget sampai ngerusakin beberapa jendela di ruang guru, pagar depan sekolah rusak juga karena ulah mereka."

"Kenapa gak ngehubungin gue tadi malam?" tanya Alfaro masih dengan raut wajah yang tenang.

"Makanya, kalau tidur jangan kayak kebo!" kesal Yanto. Pasalnya lelaki itu terus saja menelpon tapi tidak mendapat jawaban sama sekali.

"Lo hubungin Dimas sekarang, suruh siapin semua perlengkapan. Kita cabut," perintah Alfaro kemudian mulai mengambil jaket levisnya yang terletak sengaja di atas drum.

"Bolos lagi lo, Far?" tanya Yusdar.

"Kayak yang gak tau gue aja, lo."

***

Yanto, Yusdar dan Sadewa kembali ke kelas tanpa Alfaro. Alana yang melihat itu langsung datang menghampiri mereka bertiga yang hendak keluar kelas membawa tas Alfaro bersama dengan tas mereka yang sudah bergelantungan di punggung belakang.

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang