Pertemuan (2)

220 48 18
                                    

Tepat setelah jam makan siang adalah kelas Musik, salah satu kelas favorit Ryujin setelah kelas Inggris. Kelas itu sangat menyenangkan. Dan Mr. Yoongi-guru Musik mereka, adalah guru terbaik sepanjang sejarah sekolah Nimberland.

Sayangnya, justru di kelas ini Ryujin tidak sekelas dengan gadis The Lady Witches manapun. Shuhua dan Lia di kelas Inggris, Chaeryeong dan Yuna di kelas Sejarah Dunia, sedangkan Yeji di kelas Biologi. Ini adalah satu-satunya kelas di mana Ryujin tidak sekelas dengan teman-teman satu gengnya, tidak satu pun dari mereka. Oleh karena itu, kericuhan ala The Lady Witches pun tidak pernah terdengar di kelas favorit ini.

Bisa jadi, justru itulah penyebab mengapa kelas ini jadi kelas favorit Ryujin.

Damai dan sejahtera.

Meskipun begitu, di kelas ini Ryujin sekelas dengan Jaemin Na-Jaemin, anak laki-laki kelas sepuluh yang sedang disukai Yeji. Mereka berdua sering sekali menjadi partner dalam tugas-tugas kelompok. Kebetulan Jaemin cukup jago dalam bermain musik dan Ryujin, paling sukses dalam urusan menghibur.

Terutama berkat reputasinya yang terkenal di kelas Prancis. Reputasi itu benar-benar membantu.

Ryujin tidak pernah mengerti, tapi setiap kali mereka tampil di depan kelas orang-orang selalu saja tertawa. Bahkan, ini bukan di kelas Prancis. Entah apa yang aneh dari penampilannya, yang jelas berkat perpaduan yang kompak antara Ryujin Si Aneh dan Jaemin Si Jago Musik, kelompok mereka selalu tampil dengan hasil yang memuaskan.

Dan tentu saja, seperti yang The Lady Witches bicarakan tadi siang di daftar 'Cowok-Cowok Terganteng di Nimber' yang telah mereka buat, Jaemin adalah salah satu anak laki-laki yang tertampan yang banyak disukai oleh gadis-gadis Nimberland.

Nomor tiga tertampan di seantero kelas 10.

Nomor sebelas tertampan di seantero Nimber.

Rambut hitamnya yang lurus dibelah tengah serta bulu mata hitamnya yang lentik dan menarik, sangat terkenal di kalangan para gadis. Darah Spanyol mengalir deras dalam tubuhnya-berasal dari ibunya, pun membuat anak laki-laki ini semakin terlihat seperti Zorro, si ahli pedang yang tampan. Namun, sebenarnya masih ada beberapa hal lagi yang menarik-atau justru tidak-dari anak laki-laki ini.

"Jaemin," bisik Ryujin.

Jaemin sibuk menata kertas-kertas partiturnya.

"Jaemin," Ryujin berbisik sekali lagi.

Anak laki-laki itu tetap tidak mendengar Ryujin. Ia tampak serius dengan kertas-kertas partiturnya, memperhatikan kertas-kertas partitur itu dengan seksama, dan berusaha menyusun kertas-kertas itu sesuai dengan urutan simfoni yang telah diajarkan oleh Mr. Yoongi pada pertemuan sebelumnya.

"JAEMIN." Ryujin bersuara lebih keras. Kali ini ia sudah tidak tahan lagi. Bulu hidung Jaemin, benar-benar membuat perutnya geli. "Bulu hidungmu."

"BULU HIDUNGMU."

Bulu hidung itu berwarna hitam legam. Bentuknya agak keriting-ikal di bawah, sangat panjang, dan selalu saja menjulur keluar. Kadang menjulur di hidung sebelah kanan, kadang menjulur di hidung sebelah kiri. Bulu hidung itu terlihat berkibar saat Jaemin menarik dan menghembuskan napasnya.

Dan kata Yeji, bulu hidung itu sangat seksi.

"Kenapa, Ryujin?"

Jaemin menoleh. Ia akhirnya menyadari ada seseorang yang memanggil namanya, namun sayangnya tidak benar-benar mendengar apa yang tadi diucapkan oleh Ryujin. Terpaksa Ryujin mengucapkan hal menggelikan itu lagi.

"Bulu hidungmu."

Mata Ryujin tidak bisa lepas dari bulu hidung Jaemin.

"Apa?"

RYUJIN & FRENCH CLASSWhere stories live. Discover now