"Siapa yang gak mau sama gue hah? Gue cantik pasti mau lah," ujar nya dengan percaya diri tak lupa mengibaskan rambutnya hingga mengenai wajah Ale.

Vio memanglah gadis yang mempunya kepercayaan diri yang melambung tinggi. Jadi jangan heran dengan tingkahnya.

"Rambut lo banyak kutunya anjeng!" Ale mengusap wajah mulusnya, seolah membersihkan wajahnya dari kotoran.

"ALE! VIO! HORMAT BENDERA SEKARANG!!" Ucap Pak Botak dengan tegas. Pria paruh baya bernama Najib itu muli geram melihat kedua muridnya.

"Buat apa ke lapangan pak? Mending cari cewek cantik," ujar Ale.

"HEH! SEKARANG!" ucap Pak Najib mencoba bersabar, namun masih dengan nada nyolot.

"Nanti kalo kulit saya item gimana pak? Gak mau ah, skincare saya mahal. Emang bapak mau beliin?" Ucap Vio sambil bergidik ngeri membayangkannya. Jangan sampai skincare yang ia pakai jadi sia-sia karena matahari siang ini yang sangat panas.

"Hilih... Sok cantik!" Cibir Ale.

"Gue emang cantik, kalo lo lupa!" Ucap Vio tak terima.

"Lah masa bodoh, yang penting gue ganteng!" Sahut Ale.

"Apa hubungannya bego!" ucap Vio kesal dengan pria itu.

"Terserah gue dong—"

"VIOLET! ALEANDRA! KERUANG BK SEKARANG!! GAK ADA BANTAHAN!" ucapan Pak Botak membuat keduanya terdiam.

Mampus!

"CEPAT ALE! VIO!" Ucap Pak Najib membuat mereka kembali tersadar.

Ale dan Vio kompak bergaya hormat. "SIAP LAKSANAKAN!" ucap mereka dengan kompak.

•••••

Kini keduanya tengah berdiri di tengah lapangan dengan hormat menatap sang saka merah putih yang berkibar diujung tiang.

Setelah dicermahi habis-habisan oleh pak guru berkepala botak itu diruang BK, sekarang mereka harus menjalani hukuman berdiri ditengah lapangan.

"Ini semua gara-gara lo! Kulit gue jadi kusam, gue gak mau tau lo harus gant—"

"Bisa gak sih lo diem aja?! Gue udah muak denger lo bilang kayak gitu terus, jadi stop!" ucap Ale yang mulai jengah mendengar cerocosan yang tak berfaedah dari mulut gadis disampingnya.

"Jalankan hukuman kalian sampai istirahat pertama, jangan mencoba kabur!" Pak Najib menatap tajam keduanya, setelah memperingati keduanya beliau memutuskan untuk pergi.

"Lo sih!" Ucap Vio menyalahkan Ale.

"Lo duluan yang mulai!" Sahut Ale tak terima disalahkan.

"Ngalah gak lo?!" Gadis itu menatap tajam pria di sampingnya, namun yang ditatap membalas dengan tatapan datar.

"Gue tau gue cantik, gak usah lihatin gue terus!" Kata Vio.

"Pede banget jadi orang!" Cibir Ale merotasi kan matanya.

"Jadi orang harus pede! Gak kayak udah lo jelek kebanyakan gaya lagi," ujarnya sambil menjulurkan lidah kepada Ale.

"Heh kebo, lo tuh yang jelek!" Kata Ale tak terima dibilang jelek oleh Vio.

"Monyet diem aja deh!" Sahut Vio kesal.

"Kebo!"

"Monyet!"

"Woy! Couple play. Berantem mulu jodoh baru tau rasa kalian." Celetukan seorang Rangga yang baru saja datang dengan ketiga temannya. Keempat orang itu adalah teman dekat Ale.

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang