Bab 60. Tentang Foto dan Video

Ξεκινήστε από την αρχή
                                    

Lyodra jelas bingung dengan mereka. Perasaan, ia tidak melakukan kesalahan apapun akhir-akhir ini. Kenapa mereka terlihat begitu mengintimidasi?

"Mental lo kuat juga ya? masih punya nyali buat ke sekolah."

Lyodra menoleh. Ia mendapati Mahalini beserta ketiga temannya. Mereka tersenyum dibuat-buat kemudian duduk di dekatnya. Pengecualian untuk satu orang yang memilih untuk tetap berdiri dengan tangan bersedekap.

"Jadi itu lo sama cowok yang mana hm? Samuel apa yang lain?" tanya Mahalini membuat Lyodra menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Maksud lo apa ya?"

Mahalini tertawa. "Lo nggak usah sok polos gitu lah," ucapnya. Gadis itu mendekat kemudian berbisik, "foto-foto dan video lo udah nyebar dimana-mana."

Sekarang seisi kantin fokus pada mereka dan Lyodra tidak suka itu. Ini hanya mengingatkannya pada kejadian yang lalu. Ketika Mahalini mempermalukannya di hadapan murid-murid. Sekarang apa lagi?

"Dari awal, cewek modelan lo itu emang nggak pantas masuk BHS. Awal disini aja udah bikin gempar karena ngejar-ngejar Nuca. Murahan banget," ucap Mahalini yang disambut tawa kedua temannya.

"Lo itu sampah," sungut Dela. Gadis berperawakan semampai itu tersenyum sinis ke arahnya. "Sampah emang harus dibuang pada tempatnya.  Dan disini bukan tempat lo."

Satu temannya yang lain mengangguk. Namanya Aina, Lyodra dapat melihat dari name tagnya. "Bridge High School selalu bersih dari skandal. Tapi, semenjak ada lo sekolah kita jadi tercemar. Apalagi setelah kasus tabrakan Brisiana. Dan sekarang lo bikin ulah lagi. Otak lo nggak pernah dipake apa?"

"Dia nggak punya otak," celetuk Jemima. Satu teman Mahalini yang lebih banyak diam sejak tadi. Dibanding yang lain, gadis itu lebih dingin tapi sarkastik. "Percuma kalian ngomong sama orang yang nggak ada otaknya. Nggak ngehasilin apa-apa. Mending kita kembali ke kelas, sebentar lagi bel masuk," ucapanya.

Sejak tadi, hanya Jemima yang masih berdiri dan enggan nimbrung untuk melabrak Lyodra. Dibanding ribut mengurus hal yang tidak penting ia lebih baik menyelesaikan catatan fisika yang tadi ditinggalnya.

"Denger ya. Mulai besok, gue jamin lo nggak akan kembali lagi ke sekolah ini," ucap Mahalini. Ia berdiri kemudian memandang ke arah murid-murid yang fokusnya mulai ke satu titik. "KALIAN SETUJU 'KAN DIA DI DROP OUT DARI SEKOLAH?! COBA YANG SETUJU BERDIRI," teriak Mahalini kepada mereka.

Hampir satu kantin berdiri seolah menyuarakan pendapatnya. Mahalini tersenyum puas melihat itu. Ia menatap Lyodra remeh, "see, bahkan hampir satu sekolah setuju lo out dari sini," katanya.

Lyodra yang masih bingung maksud dari semuanya hanya diam tidak menanggapi. Kepalanya mendadak penuh dengan segala ucapan Mahalini dan teman-temannya.

Foto-fotonya tersebar..

Drop out..

Tunggu. Jangan-jangan...

Belum sempat Lyodra bertanya untuk memastikan. Kepalanya terasa dingin karena Mahalini mengguyurnya dengan air. Ia memejamkan mata, mengusap wajahnya lalu...

"Bangsat!"

BYURR

"AKHH PANAS!! SHIT!!"

Keisha menyiram Mahalini dengan bakso yang dibawanya tadi. Gadis itu menatap Mahalini tajam seolah menantang.

"Pergi sebelum gue siram lo sekali lagi," ancam Keisha. Sebelah tangannya mulai mengambil alih mangkok yang dipegang Ziva.

Hal itu membuat Mahalini geram dengan kelakuan kurang ajar adik kelasnya itu. Wajahnya memerah karena amarah juga malu. "Berani-beraninya lo nantangin gue?!"

RetrouvaillesΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα