Bab 53. Sebuah Kebenaran

69.7K 8.2K 979
                                    

Masih nunggu cerita ini?

Jangan lupa vote dan komentar ya.

Selamat Membaca

----------------------------------------------------

Bab 53. Sebuah Kebenaran



Bukannya yang telah lama ada akan kalah sama yang selalu ada.

***

"GILA kamu, Sam! Bisa-bisanya kamu hamilin dia!" bentak Abimanyu. Kalau ditanya apakah ia marah itu sudah jelas. Bagaimana mungkin Samuel melakukan hal ekstrem sampai di luar batas?

Sedangkan Samuel kaget. Ia barusaja bisa dibilang mendingan setelah hampir mati karena narkoba dan sekarang disuguhi banyak sekali kejutan, "maksud kakek apa?" tanyanya setelah berhasil tenang dan menguasi emosinya. Samuel memang pandai berkamuflase, lihat saja ekspresi wajahnya terlihat biasa saja sekarang. Padahal tadi kentara sekali kaget.

Abimanyu melempar ponsel ke arah Samuel. "Dari awal kakek udah bilang, kalau kamu mau balas dendam kamu bisa serahkan semuanya ke kakek. Sekarang, akibat tindakan bodoh kamu itu bisa runyam masalahnya," omel Abimanyu.

Buru-buru Samuel membuka ponselnya. Tidak banyak notifikasi karena beberapa pesan sudah dibuka, dibiarkan tanpa dibalas. Itu semua pasti ulah kakeknya. Termasuk pesan dari Lyodra. Karena dari semuanya, pikirannya hanya tertuju pada pesan dari chat gadis itu. Kakeknya pasti tahu semuanya dari sana.

Sam, lo dimana?

Lo kapan kembali sekolah?

Yang Samuel baca hanya dua pesan tadi. Satu dikirim beberapa hari setelah pergi, yang satu lagi dikirim baru-baru ini. Mungkin setelah ia mengirim surat pada Lyodra beberapa waktu yang lalu.

Tidak ada yang aneh, Samuel menaikkan pandangannya dan menatap Abimanyu, "aku nggak ngerti kakek ngomong apa, daripada kakek ngomongnya ngaco, mending keluar aja, aku mau istirahat," ucap Samuel.

Abimanyu berdecih, ia menatap tajam Samuel seolah ingin memakannya. "Kakek sudah baca semua chat kamu dengan Lyodra yang dulu-dulu, termasuk waktu kamu nyuruh dia gugurin kandungannya. Kakek juga tahu kamu beberapa kali hubungin dokter praktek buat aborsi! mau ngelak apa lagi?"

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang