Bab 27. Satu Hal Tentang Lyodra

71.5K 8K 471
                                    

Now playing : Dido's Lament

Biar gue kasih tahu kelebihan lain tokoh Lyodra di cerita ini.

Jangan lupa vote dan komentar ya❤️

-------------------------------------------------

Bab 27. Satu Hal Tentang Lyodra

***

"KAK Abe mau kemana?" tanya Lyodra sambil mengamati Mirabeth yang terlihat sibuk mengemasi barang-barangnya.

Mirabeth menaikkan pandangan ke arah Lyodra yang saat ini berdiri di depan pintu kamarnya. Setelah tahu, ia kembali melipat baju-bajunya dan menatanya di dalam koper. "Gue berangkat lusa ke Austria."

Lyodra melotot tidak percaya. Kenapa tiba-tiba dan Mirabeth tidak memberitahunya. "Emangnya udah pengumuman dan diterima? Maksudnya.. kenapa tiba-tiba?"

"Belum. Sekalian nunggu pengumuman. Diterima atau enggak nantinya, gue akan tetap disana."

Lyodra kaget dengan jawaban Mirabeth. Meskipun sudah tahu akan rencana kakaknya itu untuk tinggal disana, tapi tetap saja ia merasa belum siap apalagi sekarang seperti begitu tiba-tiba. Hubungannya dengan Mirabeth belum membaik sejak kejadian waktu itu. Kakaknya itu hanya berbicara seperlunya, tidak menanyakan ketika ia pulang malam, bahkan acuh meskipun ia tidak makan seharian.

"Bukan karena aku kan kak?"

Dalam situasi seperti ini, ia berpikir jika Mirabeth sudah muak padanya. Mengurus anak keras kepala sepertinya. Makanya memutuskan untuk cepat pergi. Tapi, di sisi lain ia tetap berpikir positif dan baik-baik.

Apapun keputusan Mirabeth, ia harus menerima.

"Bukan. Kenapa harus karena lo?" tanya balik Mirabeth.

"Karena aku nyusahin."

Mirabeth mengedikkan bahunya, ia beranjak ke arah lemari dan mengeluarkan lagi baju-bajunya untuk dipacking. "Sejak kapan lo overthingking hm?"

Lyodra tidak menjawab. Ia memandang lurus ke arah Mirabeth yang masih sibuk. Sejak memutuskan untuk tinggal kembali dengan kakaknya di Jakarta, ia belum pernah melakukan hal-hal indah bersama. Sebagai kenang-kenangan sebelum Mirabeth pergi misalnya. Padahal, dulu ia pernah berencana untuk menyiapkan semuanya. Tapi, sekarang Mirabeth terkesan mendadak dan ia belum menyiapkan apa-apa.

"Lo bisa naik grab aja kan ke sekolah? gue nggak bisa antar lo pagi ini."

Lyodra menghela napas lalu mengangguk. Kalimat itu ia anggap sebagai bentuk pengusiran. Dapat disimpulkan, hubungannya dengan Mirabeth belum membaik. Terhitung hingga saat ini.

***

KEISHA berdiri di dekat jendela balkon ruang musik, menghalangi sinar matahari yang merangsek masuk melalui kacanya. Tangannya bersedekap sambil memperhatikan Lyodra yang duduk dengan pandangan kosong di balik grand piano. Sedangkan Ziva, gadis itu barusaja dari arah pintu, menguncinya dari dalam dan berjalan ke arahnya sambil membawa gitar di sebelah tangan. Setelahnya, gadis itu duduk di kursi terdekat.

Sebenarnya jam pelajaran sedang berlangsung saat ini, tapi guru Bahasa yang seharusnya mengajar sedang tidak ada. Jadi, kelas mereka kosong dan memilih untuk menghabiskan waktu di ruang musik.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang