(๑˙TigapuluhEmpat❥˙๑)

5.9K 701 91
                                    

'Susah ya kalo udah cinta, sebrengsek-brengseknya kamu, aku tetep sayang.'

🌹 🌹 🌹

[Heaven Cafe]

Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Segelintir siswa siswi sudah sibuk menyiapkan kendaraan mereka masing-masing. Ada juga yang masih di sekolah dan belum berniat pulang. Kenta misalnya.

Kini pria itu tengah bermain basket bersama Angga, Gepeng dan Zo.

Angga dan Gepeng yang memahami suasana hati Kenta sedang buruk pun tak berniat merebut bola yang sedari tadi berhasil dicetak masuk ring berkali-kali dengan ganas oleh sahabatnya itu.

Zo yang tak tahu apa-apa menatap Angga dan Gepeng penuh tanda tanya atas aura gelap partner basketnya ini.

Angga dan Gepeng menggeleng bersamaan, menandakan bahwa situasi sedang tidak baik. Zo pun mengangguk memahami.

Tapi sialnya, malah ada seorang gadis yang tidak memahami dan datang sambil berteriak. "KENTAA SAYANG!!!"

Angga yang melihat adiknya itu mendengus malas. Ia menarik Keisya agar tak mendekati Kenta.

"Jangan, Kei. Suasana hati Kenta lagi jelek." Peringati Angga. Tapi Keisya tetap kekeuh.

Ia berlari lalu langsung memeluk Kenta dari belakang. Angga, Gepeng dan Zo yang melihat itu membuang nafasnya sekaligus tepuk jidat.

Sesuai dugaan, Kenta menepis tangan Keisya kasar lalu berbalik menatap Keisya tajam.

"Ih, kok Kenta kasar sih sama, Key.." manja Keisya.

"Bisa gak lo berenti ngelakuin hal-hal kayak gini? Gue muak sama cewek caper." Kenta melempar bola basketnya kasar lalu pergi meninggalkan lapangan.

Keisya mematung. Demi apapun biasanya Kenta tak pernah sekasar itu karna memandang Keisya sebagai adik sahabatnya. Tapi sekarang?

Wajah Keisya memerah kesal dan ingin menangis. Ia melewati Angga dengan menepis bahu Kakaknya itu melampiaskan rasa kesal. "Keisya mau pindah sekolah lagi aja!" Pekiknya lalu berlari pergi.

"Sudah ku duga," celetuk Gepeng."Kalo bukan adek lo, pasti kata-katanya lebih menusuk lagi tuh,"

Angga malah terkekeh menyukuri. "Rasain, capek gua bilanginnya." Angga pun sadar adiknya terlalu fanatik saat ingin memiliki sesuatu karna terlalu dimanjakan sejak kecil. Sekali-kali harus dikeraskan.

"Anjir, Abang laknat lo." Celoteh Zo membuat Angga malah terkekeh.

ლ ❥ ლ

Kenta melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia akan pergi nongkrong seperti biasa dengan Angga dan Gepeng.

Tiba-tiba terlintas dipikirannya tentang Allin. Kenta membuang nafasnya. Mungkin Kenta memang salah tidak mempercayai Allin.

Kenta menambahkan kecepatan laju motornya.

Saat tengah berkebutan di jalan, mata Kenta menyipit saat tak sengaja melihat seorang gadis yang baru saja terlintas di otaknya memasuki taksi.

Kenta yakin tak salah lihat kalau gadis itu adalah Allin.

Kenta langsung mengikuti taksi itu.

Kenta melepas helmnya memberhentikan motornya saat taksi itu berhenti di suatu tempat. Alis Kenta bertaut. Heaven Cafe?

Percayalah, kafe ini adalah kafe khusus pelanggan pria karna pelayannya adalah wanita-wanita cantik. Memang bukan kafe plus-plus, tapi tetap saja hanya wanita cantik yang bisa dipekerjakan disini tentu saja untuk dipandangi pelanggan kecantikannya. Gajinya pun cukup besar daripada pelayan kafe pada umumnya. Apa Allin sangat butuh uang?

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Where stories live. Discover now