(๑˙DuapuluhDelapan❥˙๑)

5.9K 699 79
                                    

'Saat aku menyatakan perasaanku, saat itulah rasa ini sudah melebihi batas kesabaranku untuk menahan.'

🌹 🌹 🌹

[Suara hati]

Allin mengetuk pintu kamar Kenta dengan tangan kanannya. Tangan kiri gadis itu memegang gelas yang sudah berisi susu jahe hangat.

"Buka," sahut Kenta dari dalam.

Allin pun masuk. Ia menaruh gelas itu di atas nakas Kenta lalu berniat langsung pergi dengan kepala yang menunduk sedari tadi. Ia ingat ucapan Jellina tadi bahwa Kenta tak suka ada gadis lain selain keluarganya masuk ke kamarnya. Allin pun langsung berniat pergi.

Tanpa diduga Kenta malah menahan tangannya. "Buru-buru amat? Gamau temenin gue dulu?" Goda Kenta membuat Allin merona.

Allin menarik tangannya dari Kenta. "Apaan sih, Kenta.." sebal Allin, ia tahu Kenta sedang menggodanya. Kenta hanya terkekeh.

Saat Allin hendak pergi lagi-lagi Kenta menahannya. "Ish, Allin mau keluar.."

"Duduk dulu. Gue mau nyanyi,"

Alis Allin bertaut. Ini seriusan?, Batinnya heran.

Allin pun duduk di sofa sampingnya.

Kenta terlihat mengambil gitarnya. Pria itu terlihat sedang membenarkan nada gitar terlebih dahulu karna suara senarnya terdengar aneh.

Saat sudah Kenta mulai memainkan gitarnya. Allin sampai tak bisa mengalihkan pandangannya melihat Kenta yang memainkan gitarnya dengan sangat baik. Kenta benar-benar keren sekarang!

"Saat kali pertama, ku tak tertarik,"

"Tapi seakan takdir memihak, kita selalu bertemu.."

"Hingga rasa ini tumbuh perlahan,"

Kenta melirik Allin dengan senyumnya, membuat mata mereka bertemu. Allin sampai gugup setengah mati.

"Kau mampu meluluhkan hati ini.."

"Oh.. Kau benar-benar meluluhkan,"

"Hati yang telah lama beku, hingga mencair hebat.."

Kenta memetik gitar nada terakhir dengan sedikit lambat.

"Terimalah, cintaku."

Kenta terkekeh melihat Allin yang benar-benar menatap Kenta dengan kagum sekaligus terpesona.

"Suara Kenta bagus banget.." puji Allin serius. "Kenapa Kenta gak pernah nunjukin?"

Kenta mendecih. "Biasa aja, nyanyi sama main musik cuma hobi doang."

"Ih curang, hobi doang bisa sehebat itu! Allin aja gak bisa nyanyi!" Iri Allin tak rela. Dirinya saja yang suka sekali menyanyi tak dikaruniai suara merdu. Masa suara indah Kenta disia-siakan? Sayang sekali.

"Itu lagunya siapa? Cocok banget sama suara Kenta.."

"Gue yang buat sendiri," ujar Kenta membuat Allin terbahak.

"Bisa aja Kenta bercandanya," ujar Allin di tengah bahaknya membuat Kenta mendengus kesal. Pria itu menyentil kening Allin pelan. "Gue serius."

Allin diam. "Kenta beneran?" Kenta mengangguk kilas. Tapi ekspresi pria itu datar yang artinya pria itu tak bercanda.

"Ya ampun, Kenta keren banget! Bisa buat lagu sendiri!" Kagum Allin.

"Lo gak ada niat kasih jawaban?" Tanya Kenta yang membuat alis Allin bertaut. "Jawaban?"

"Lirik terakhir yang gue nyanyiin. Jawab," ujar Kenta datar.

Allin terlihat berpikir. Ia lupa apa lirik terakhir yang Kenta nyanyikan. "Allin lupa, emangnya apa?"

Kenta mendengus. "Dasar pikun." Ketus Kenta membuat Allin terbelalak.

"Ih, enak aja!" Pekik Allin tak terima membuat Kenta lagi-lagi terkekeh melihat ekspresi Allin.

Kenta kembali memainkan gitarnya untuk menyanyikan lirik terakhir. "Terimalah.." Kenta melirik Allin serius. "..cintaku."

Allin terdiam. Jantung gadis itu berdetak tak karuan.

Kenta menunggu jawaban Allin. "Gue udah nyiapin lagu itu buat lo, jawaban lo gak boleh mengecewakan." Tekan Kenta seakan Allin tak boleh menolaknya.

Allin menatap Kenta. Ini Kenta sedang menembaknya bukan? Allin benar-benar bingung. Tak munafik Allin memang mencintai Kenta. Tapi Allin takut pilihannya bukanlah hal yang baik.

Allin terlihat gugup. "Allin--"

Ckrek

"Kentaaaa!!!!!" Sapa Keisya riang saat wajahnya muncul dari pintu.

"Kenapa gak ketok dulu?" Tanya Kenta kesal.

"Hehe, Keisya lupa." Jawab Keisya enteng membuat Kenta membuang nafasnya malas.

"Kenapa?" Tanya Kenta pada Keisya.

"Itu, Allin lama banget. Keisya penasaran aja kalian lagi apa," ujar Keisya menautkan kedua telunjuknya sambil memanyunkan bibirnya layaknya anak kecil.

"Iya, ini Allin mau keluar, kok." Allin bangkit lalu keluar dari kamar Kenta diikuti oleh Keisya. "Dadah Kenta!"

Kenta membuang nafasnya kasar. Karna Keisya, ia jadi di gantung seperti ini, shit.

ლ ❥ ლ

Hem, Allin ditembak cogan guys:)

Aku sih kalo ditembak cowok macem Kenta udah gak neko-neko lagi aseli😭😭

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Where stories live. Discover now