(๑˙DuapuluhLima❥˙๑)

6.1K 749 73
                                    

'Sehebat apapun seseorang memendam rasa, bukannya pudar, rasa itu malah akan kian membesar. Percayalah.'

🌹 🌹 🌹

[Cemburu]

Kenta, Hito dan Gepeng keluar dari mobil mereka masing-masing. Semua tamu yang ada di luar menatap kagum pada penampilan mereka yang bila didefinisikan melebihi kata tampan.

"Gila, tiga malaikat dari mana ni woii!"

"Sumpah gak ngerti lagi, ada gitu cowok seganteng ini?!"

"Gak nyangka Abangnya Keisya punya temen badai-badai!"

Bisikan-bisikan terus terdengar di telinga mereka. Tapi respon dari Kenta hanyalah cuek bebek. Seakan telinga pria itu tak mendengar apa-apa. Berbeda dengan Gepeng yang sudah sok cakep merapihkan rambutnya di hadapan cewek-cewek. Emang cakep sih. Sedangkan Hito menunjukan senyuman bak malaikatnya pada gadis-gadis yang menyapanya.

"Bebep gua mana woi?! Gue baru sadar!" Yang di maksud Gepeng adalah Jellina. Tak mendengar jawaban dari Kenta, Gepeng mendengus kesal. "Dasar Kakak Ipar jutek."

"Tadi kan Jellina bilang suruh duluan. Dia nyusul. Lo nya aja yang budek," celetuk Hito yang Gepeng 'oh' kan dengan cara mengangguk-angguk paham.

"Kentaaaaa?!!!" Pekik seorang gadis yang tengah berdiri di hadapan kue ulang tahun yang besar. Dengan hati-hati karna memakai high heels, gadis itu berlari dan langsung memeluk Kenta sepihak.

Angga langsung bertos ria ala pria dengan Gepeng dan Hito.

Angga langsung melirik adiknya itu yang terlihat melakukan hal yang paling tak disukai Kenta. Yaitu ditempelin cewek.

"Ck, Kei. Jangan mulai deh," decak Angga membuat Keisya langsung melepas pelukannya. Andai itu bukan adik sahabatnya, Kenta pasti langsung mendorong gadis yang memeluknya tanpa persetujuannya. Apalagi hari ini adalah hari bahagia gadis itu.

"Apa sih, Kak!" Cebik Keisya tak suka. Dia memang gadis yang manja dan kemauannya selalu dipenuhi oleh orang tuanya sejak kecil. Makanya saat menginginkan sesuatu, ia harus mendapatkannya. Termasuk seorang pria.

Kenta, Hito dan Gepeng langsung mengucapkan selamat ulang tahun pada Keisya dan memberi sebuah kado masing-masing. Keisya terlihat senang saat melihat hadiah Kenta. Padahal kado pria itu terlihat paling polos dan kecil. Sedangkan dari Hito dan Gepeng terlihat manis dan cantik dari bungkusnya. Jika dilihat secara normal, harusnya Keisya lebih tertarik pada hadiah mereka. Sayangnya Keisya lebih tertarik dengan hadiah dari pria yang ia sukai.

"Aku buka, ya?" Pinta Keisya.

"Nanti aja kali, Kei, kita sambut tamu-tamu dulu. Kamu gimana sih," kesal Angga.

"Bolehkan?!" Tanya Keisya lagi pada Kenta tak menghiraukan Kakaknya.

Kenta mengangguk. Toh, memang itu sudah menjadi hak milik gadis itu.

Mata Keisya berbinar saat melihat sebuah cincin berlian yang terlihat sangat manis. "Ih, cantik banget! Kamu pasti pilihnya sambil bayangin tangan aku pake ini kan?" Tanya Keisya senang sekali.

"Kalo mau tau, itu si Kenta minta cariin sama Jellina. Langsung dibungkus ditempatnya juga, gua yakin seratus persen malah si Kenta aja gatau itu isinya cincin," celetuk Gepeng apa adanya sambil memakan cupcakes yang baru saja ia ambil di meja sampingnya.

Hito langsung menginjak kaki pria disampingnya itu kencang.

"Aw! Sakit, njing!" Rintih Gepeng.

"Gausah jujur-jujur amat juga. Lo gak liat dia jadi sedih?" Bisik Hito tak enak pada Angga saat melihat adik sahabatnya itu terlihat sedih.

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Where stories live. Discover now