(๑˙Duapuluh❥˙๑)

6.9K 923 135
                                    

'Lo gak perlu lakuin apa-apa. Cukup diam disana, dan gue yang akan memperjuangkan lo.'

🌹 🌹 🌹

[Sebuah Pernyataan]

Kenta menggedor pintu kossan Allin. Pria itu terlihat sangat kesal. Ia rasa ia memang sudah benar-benar tak bisa menahan lagi.

Pintu terbuka.

Mata Allin terbelalak saat Kenta menarik tengkunya lalu menciumnya panjang.

Buru-buru Allin mendorong Kenta kasar. "Kenta, kamu apa-apaan sih?!"

Kenta menatap Allin. "Balik ke topik kita kemarin. Apa alesan lo nyuruh-nyuruh gue untuk jauhin lo? Lo pikir lo siapa nyuruh-nyuruh gue, ha?" Tanya Kenta benar-benar tak suka. Ia sudah tak bisa menahan perasaannya lagi. Ia rasa ia memang jatuh cinta dengan Allin. Dan Kenta tak akan memungkirinya lagi.

Allin terlihat diam tak menjawab. Bahkan ia tak berani menatap mata Kenta.

Kenta memegang pergelangan tangan Allin memaksa jawaban. "Jawab!"

Allin mencoba melepas tangannya dari Kenta. "Ck, Kenta, sakit."

Melihat tak ada pergerakan dari Kenta, dan tenaga Allin pun tak ada apa-apanya di bandingkan Kenta. Allin membuka suara, "Gak ada yang perlu di bahas lagi Kenta. Gak ada alesan juga kita harus deket. Dan kamu, please, cari mainan lain. Aku gak ada waktu buat main-main sama kamu,"

Kenta menautkan alisnya tak habis pikir. "Apa? Mainan lo bilang? Lo denger baik-baik. Gue, bukan cowok yang suka main-main. Bahkan lo cewek pertama yang mau gue perjuangin. Terserah lo mau suka atau enggak sama gue, yang pasti lo harus tau. Gue cinta sama lo. Dan gue, bukan cowok yang akan diem aja saat jatuh cinta sama cewek. Lo boleh ngehindar. Tapi satu hal yang harus lo tau. Gue akan perjuangin lo, karna gue bukan pengecut." Kenta membuang nafasnya kasar. Lalu pria itu benar-benar pergi meninggalkan Allin. Karna ia yakin, Allin masih terkejut dengan pernyataannya.

Allin meremas roknya.

Kamu brengsek, Kenta. Tanpa kamu berjuang, aku emang udah terlanjur jatuh cinta sama kamu.

Tapi sekali lagi, aku gak akan pernah bisa sama kamu, Kenta.

ლ ❥ ლ


Dua hari berlalu dan para peserta kemah pun sudah pulang dan kembali ke kegiatan normal sekolah. Allin juga baru masuk hari ini karna tubuhnya sudah terasa fit kembali.

"WHAT?!!"

Yah, itu suara Jellina. Gadis itu terkejut saat Allin memberi tahunya bahwa Kenta menyatakan perasaannya pada Allin.

Allin mengangkat jari telunjuknya dihadapan mulutnya memberi isyarat pada Jellina agar tak berisik. Tadinya Allin bingung sekali mau cerita atau tidak pada Jellina. Tapi setelah di pikir-pikir, kalau tidak cerita, sama saja Allin belum menganggap Jellina sahabatnya, bisa-bisa Jellina kecewa saat tahu itu dari orang lain. Dan lagipula Jellina juga adiknya Kenta.

"Sumpah, gue speechless abis, Lin! Demi apa ini pertama kalinya gue denger Abang gue suka sama cewek! Gila gak sih? Gue berasa jantungan, asli. Kalo gue tiba-tiba pingsan, lo mending bawa gue ke rumah aja ya daripada rs! Gue harus cerita ke nyokap! Pasti Nyokap lebih histeris dari gue!" Histeris Jellina membuat Allin meringis.

"Jangan dong! Nanti aku malu kalo ketemu Mamah kamu, Jel!"

"Enggak, ah. Malah lo bakal diperlakuin baik banget sama Nyokap. Karna lo cewek pertama yang berhasil luluhin hati es Abang gue. Percaya deh," ujar Jellina.

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Kde žijí příběhy. Začni objevovat