《Kissing》

922 86 13
                                    

Laras heboh mencari kotak obat untuk mengobati Arjuna. Dia mondar-mandir membuka segala laci yang ada di rumah ini. Sampai membuat Arjuna pusing melihatnya.

"Jun, kamu tau gak kotak obat di mana?"

"Di kamar aku."

Laras mendengus sebal. "Kenapa gak bilang dari tadi? Kakak capek tau bongkar semua laci!"

"Kamu gak ada nanya."

Benar juga, tapi ya sudahlah! Yang terpenting saat ini dia menemukan kotak itu, kemudian duduk di sebelah Arjuna. Mereka saat ini tengah berada di sofa panjang ruang keluarga.

Laras membuka kotak obat dan mengambil kapas. Dia pun dengan telaten membersihkan luka Arjuna dengan alkohol dan antiseptik. "Kamu bandel banget, gak sakit kuping kamu diomelin bunda terus?" tanya Laras sambil fokus mengobati.

"Sakit."

"Terus kenapa? Kok sampai tawuran begitu? Rebutan cewek?"

"Hm."

Pergerakan Laras langsung terhenti mendengar dehaman Arjuna. Berarti tandanya benar? "K-kok bisa? Pacar kamu?"

"Mana ada. Pacar temenkulah."

Laras hanya meng-o-kan bibirnya. Dia melanjutkan aktivitasnya lagi. "Bantu temen boleh, tapi jangan sampai celaka gini. Masa muka ganteng bonyok!"

"Siapa ganteng? Aku?" tanya Arjuna sambil menatap Laras dalam. Kedua manik mata mereka saling beradu.

Memang tidak bisa dipungkiri, Arjuna itu memang tampan. "Hm."

"Pantes."

"Apa?"

"Gak ada."

"Juna!"

Anak itu hanya mengangkat bahunya acuh. Menyebalkan sekali!

"Habis ini kakak balik ke kantor. Kamu jangan ke mana-mana, di rumah aja! Kalau kakak pulang kamu gak ada, kakak kunci kamu!"

"Hm."

Laras berdecak. Ini Arjuna kekurangan kosakata bahasa indonesia apa gimana? Dari tadi hanya ham-hem mulu! "Gitu doang?"

"Iya, istriku."

Omg. Ini kenapa kaki Laras tiba-tiba ringan? Seperti ada perasaan mau terbang.

"Baper, ya?" goda Arjuna tapi tidak ada ekspresi jahil sama sekali. Datar saja.

"Mana ada!" Buru-buru Laras bangkit dan meninggalkan Arjuna. Tidak ingin terjadi perpanjangan dialog yang bisa-bisa membuat Laras hilang akal.

Sejujurnya Arjuna ini tipe cowok misterius, susah ditebak. Sebentar dia menyebalkan, sebentar dia manis, sebentar dia gentle dan lumayan savage. Namun, Laras jadi bingung pula kalau-kalau bocah itu berubah dalam waktu yang tak terduga.

Setelah mengembalikan semua peralatan pada tempatnya, Laras pun melangkah keluar, tapi dia baru teringat kalau motornya belum sampai di bawa ke rumah. Kalau harus menunggu lagi, bisa-bisa Jaden yang menjemputnya karena terlalu lama.

Dengan sangat terpaksa Laras harus memesan ojek online. Namun, baru saja mengaktifkan ponsel, tiba-tiba seseorang merebutnya tanpa permisi. "Hei ...."

"Pakai mobil."

Laras malah terbengong.

"Selain gak bisa masak, kamu gak bisa bawa mobil juga?"

Tuh, kan! Mulut Arjuna tidak kalah pedasnya dengan bon cabe. Laras mendengus sebal, lalu merebut kunci itu dari tangan sang pemilik. "Bisalah!"

The CEO Stole My Bra! ✓Where stories live. Discover now