《Happy Ending》

730 80 15
                                    

Ananta rewel sejak semalam. Badannya panas sekali. Hingga akhirnya Arjuna membawanya ke rumah sakit dan sekarang diopname.

Ananta tumbuh dengan sangat baik, Arjuna begitu kerja keras mengurusnya. Bayi berusia satu tahun itu cepat sekali berkembang.

"Dia pasti rindu ibunya," celetuk Intan.

"Lebih tepatnya kami berdua, Bun," koreksi Arjuna.

Intan menghela napas panjang. Sudah setahun tetapi tidak kunjung mendapat kabar tentang Laras. Waktu itu Amara benar-benar mengirimkan surat gugatan cerai, tetapi langsung dirobek oleh Arjuna. Dia tidak terima.

Sampai hari ini mereka tidak bisa dihubungi. Jaden mencoba untuk melacak lokasi mereka, tetapi gagal ditemukan saat mereka pergi ke negara tersebut.

"Intinya dia di Las Vegas."

Arjuna ingin sekali menyusul dan mencari Laras sampai ketemu. Akan tetapi, kasihan Ananta bila ditinggal. Intan juga pasti kewalahan. Mempekerjakan baby sitter pun tetap saja Ananta maunya hanya tidur dengannya saja.

"Cucu kakek cepat sembuh, biar bisa dateng ke pernikahan Om Jaden, ya."

Selang beberapa tahun akhirnya Jaden memantapkan hati untuk menikahi Hana. Walaupun agak ngaret, yang penting Jaden sudah siap dan niat. Itu lebih penting buat Hana.

Resepsi digelar sederhana di rumah pribadi Jaden. Dia hanya ingin keluarga dan kerabat dekat saja yang hadir. Keinginan itu juga merupakan keinginan Hana sendiri.

Jaden menyayangkan Laras tidak hadir. Hana yang sangat dekat dengan Laras pun tak bisa menahan kesedihan karena dia tidak datang ke pernikahannya.

"Eh, antar bunda dulu yuk. Sebentar ke kantor nanti kamu balik lagi. Biar Nanta ayah yang jaga."

Arjuna menurut. Dia pun mengantarkan Intan ke kantor. Setelah itu, dia baru ingat bahwa seharian belum ada makan. Dia pun membelokkan mobil ke restoran dan makan sejenak.

Mengurus anak seorang diri tidak mudah. Syukur Ananta tidak terlalu rewel sehingga Arjuna masih bisa mengurusnya dengan bantuan Intan saja.

Di sela-sela kegiatannya makan, Arjuna kembali mengirim pesan ke nomor Laras yang entah kapan terlihat hilalnya aktif. Dia hanya terus mengirim pesan itu selama setahun penuh.

Sayang.. kamu udah makan? Jangan lupa makan yaa.

Tersenyum getir karena tahu fakta bahwa Laras tidak akan pernah membalasnya. Tidak masalah, setidaknya dengan begitu dia bisa merasa Laras masih ada.

Walaupun sebenarnya dia hanya berhalusinasi.

Setelah selesai makan dan membayar tagihan, Arjuna langsung melaju ke rumah sakit. Memarkirkan mobilnya kemudian menaiki lift sampai ke ruangan Ananta.

Namun, saat masuk Arjuna tidak menemukan siapa pun. Dia mematung di depan pintu, perasaannya mulai gelisah. Benar-benar tidak ada siapa pun.

Arjuna menghampiri brankar dan mendapati secarik kertas di atasnya. Emosinya bergejolak dan langsung berlari keluar setelah membaca tulisan di kertas tersebut.

Berikan aku 100 milyar, maka aku kembalikan anakmu dalam keadaan utuh.

Temui aku di rooftop sendirian. Membawa orang lain sama dengan anakmu aku lempar dari atas sini.

"Ananta!!"

Dengan cepat Arjuna menuju rooftop. Menabrak semua orang yang menghalangi jalannya. Yang dia pikirkan hanya Ananta, tidak ada yang boleh menyakiti anak satu-satunya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The CEO Stole My Bra! ✓Where stories live. Discover now