《Confusing》

880 85 3
                                    

Mobil sport putih baru saja datang memasuki area parkiran sekolah elit di Jakarta Selatan. Sang pemilik keluar dengan kacamata keren yang masih menempel, jas seragam yang disampirkan ke bahu, dan baju yang dua kancingnya dibuka. Cowok dengan aroma maskulin itu berjalan layaknya seorang model.

Baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba seseorang menyambar lengannya, memeluk posesif. Namun, sang pemilik hanya diam. Tidak menolak sama sekali. Seakan lengan itu bebas digelayutinya kapan saja.

"Aku dari kemarin telepon kamu gak aktif. Kamu izin gak sekolah gara-gara apa? Liburan keluarga, ya? Atau kak Sarah sudah melahirkan jadi sekeluarga pergi ke Ausi?"

"Satu-satu kalau nanya."

Di sepanjang koridor mereka jadi bahan tontonan. Tak ayal karena dua sejoli itu memanglah pasangan yang klop. Satu ganteng dan satu cantik.

Oh, ya. Perkenalkan namanya Cantika Arabella. Sama seperti namanya, begitu juga dengan rupanya. Cantika adalah seorang model, dan orang tuanya adalah salah satu dari pengurus yayasan sekolah.

"Iya, deh. Jadi, kamu izin ke mana tiga hari kemarin?"

Arjuna tidak mungkin jujur kalau dia sudah menikah. "Bunda ribut. Minta ditemenin arisan ke Bali."

Masuk ke dalam kelas. Tiba-tiba Arjuan berhenti. "Gak mau dilepas? Aku udah di kelas."

Cantika hanya menyengir. "Aku lupa. Habisnya aku kangen banget sama kamu."

Fyi, mereka sudah mantan. Akan tetapi, apa masih pantas merasa kangen? Apalagi Arjuna sudah jadi suami orang!

"Sana masuk kelas," suruh Arjuna.

Dengan secepat kilat, Cantika berjinjit dan menyosor pipi Arjuna dengan ciuman hangat. Oh, tidak. Sekarang satu kelas memergokinya dan langsung heboh. Sedangkan Cantika lari terbirit-birit masuk ke dalam kelasnya.

"Sihhh ... tuan muda dapat kecupan pagi-pagi!!" Itu Bimo. Si mulut paling ember, heboh, dan recok dalam sirkel pertemanan Arjuna.

"Yang satu ganteng, satunya cantik. Memang pas. Kenapa gak balikan aja, sih? Toh masih mesra-mesra itu kalian," sambar Gino. Teman Arjuna yang paling pintar dan rajin.

Sedangkan teman satu lagi, Nino, yang juga merupakan anak dari sahabat karib Gama hanya diam menyimak. Namun, tidak bisa dipungkiri kini dahinya mengerut tak suka. "Mana bisa dia balikan."

Yah, Nino datang ke pesta pernikahan Arjuna kemarin. Jangan khawatir, Nino bukan tipe yang ember seperti Bimo. Dia bisa menjaga rahasia, apalagi dia itu dingin tak tersentuh.

"Sok tau lo. Lihat aja besok pasti mereka balikan," sahut Bimo.

"Gue berani taruhan. Mobil gue jaminan." Nino mulai serius.

"Apa, sih? Malah debat pagi-pagi lo semua." Arjuna pusing. Dia duduk di sebelah Gino.

"Tapi serius, Jun. Kemarin waktu lo izin Daffa terus-terusan dempet-dempet Cantika. Lo gak takut dia direbut?" Bimo kembali bersuara.

"Gak," jawab Arjuna singkat. Nino tersenyum miring.

"Seriusan loh gue, Jun."

"Gue duarius."

"Dia bukan punya gue lagi. So, siapa aja bisa miliki dia."

▪▪▪▪▪▪▪

Arjuna, Bimo, Nino, Gino, adalah satu tim basket dengan Arjuna sebagai kapten. Mereka saat ini sedang bertanding dengan kelas sebelah. Venue dipenuhi murid yang menonton. Terlebih yang perempuan, mereka bersorak heboh meneriaki nama pemain favorit mereka.

The CEO Stole My Bra! ✓Where stories live. Discover now