《Wedding》

942 89 6
                                    

Terjadi kecanggungan amat ekstrim saat ini. Di mana sudah terlingkar cincin di jari manis Laras dan juga Arjuna. Laras gugup bukan main. Sedikit heran karena cowok di depannya hanya anteng saja merespons tamu yang menyapa.

Benar. Pernikahan mereka berlangsung setelah seminggu kejadian pencurian bra yang dilakukan Arjuna. Intan kukuh tidak bisa ditolak. Alhasillah hari ini mereka resmi menjadi pasangan suami-istri.

Rasanya seperti mimpi. Menikah dengan sosok yang lebih muda, masih sekolah pula. Bayangkan kata orang nanti kalau Laras tante-tante suka berondong? Duh, sebal sendiri membayangkannya.

Setelah acara pernikahan selesai, Arjuna dan Laras langsung pulang ke rumah pribadi Arjuna. Omong-omong kedua anak Gama sudah memiliki rumah pribadi. Jaden punya rumah di kawasan elit ibu kota Jakarta. Sedangkan Arjuna memilih di bagian selatannya. Namun, tetap pada perumahan orang-orang kaya.

Entah kenapa kaki Laras tiba-tiba lemas. Susah bergerak. Ketika mobil sudah sampai di pelataran rumah mewah Arjuna, Laras bengong beberapa menit.

"Mau tidur di mobil apa ikut masuk?"

Lamunan Laras buyar. "Ikutlah. Gila aja tidur di sini."

Mengikuti arah langkah Arjuna dari belakang, sesekali Laras terpukau dengan rumah yang akan dia huni ... mungkin untuk selamanya? Ya, bayangkan saja dulu.

"Jun, kita pisah ranjang, kan?" celetuk Laras tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Gak papa. Masih canggung aja."

"Ya, terserah."

Sejenak dia berpikir bocah bandel itu akan melawan, nyatanya tidak. Mungkin dia juga sama, canggung sepertinya.

"Omong-omong, aku gak canggung tuh."

"Kok bisa?" heran Laras. "Kamu gak ngerasa asing sama aku? Aku lebih tua dari kamu loh."

"Masalahnya di mana?"

Tidak bisa menjawab. Karena sebetulnya juga tidak ada masalah. Hm, ada. Masalahnya mereka menikah di waktu yang tidak pas sepertinya.

"Gak ada."

"Yauda."

Pewaris Ordinary Group itu melenggang pergi, tapi segera Laras cegah. "Mau ke mana?"

Arjuna menolah. "Kata kamu pisah ranjang? Ya, aku di kamar sebelah. Apa kamu berubah pikiran, nih?"

Sontak Laras menggeleng heboh. "Makanya lepas." Laras manut.

Sepeninggal Arjuna, dia duduk di tepi ranjang. Perlahan mulai terasa hidupnya berubah. "Dengan ini, aku memulai kisah bahagia atau malah sebaliknya?"

Laras tidak yakin betul. Yang jelas hidupnya pasti akan direpotkan oleh Arjuna. Bocah bandel yang kini sudah berstatus sebagai suaminya.


▪▪▪▪▪▪▪


Kabar pernikahan Laras dan Arjuna tidak tersebar karena dilakukan secara tertutup. Hanya keluarga dan orang-orang penting yang hadir. Agaknya Laras sedikit terselamatkan karena orang kantor tidak heboh.

Akan tetapi, jangan lupakan Hana. Rekan karibnya itu tahu. Bahkan hadir ke pesta pernikahannya kemarin. Sekarang dia kesibukan sendiri mengganggu Laras.

"Tadi malam gimana? Lancar?"

"Apanya yang lancar?" bingung Laras.

"Itunya dong. Ehem-ehem."

"Han, gue lagi kerja. Mending lo keluar sebelum gue timpuk!"

Mengambil ancang-ancang untuk melempar map tebal ke arah Hana. Hana sudah ngacir keluar ruangan. Disusul seseorang yang nyelonong masuk tanpa permisi atau sekadar mengetuk pintu.

The CEO Stole My Bra! ✓Where stories live. Discover now