《Starting》

1.9K 113 0
                                    

"Tuan! Tunggu! Tuan tolong berhenti!!!"

Laras Arsella berlari tergopoh-gopoh mengejar anak Presiden direktur perusahaannya yang kabur membawa kotak yang merupakan miliknya. Semua karyawan mengernyit aneh lantaran si Tuan muda dikejar oleh Laras.

Sang pelaku yang membawa kabur miliknya itu tidak mendengarkan teriakan Laras karena earphone yang menyumbat telinga. Sampai akhirnya Laras bisa menarik seragam sekolah cowok itu dengan kasar. Namun, karena tubuh tidak seimbang, Laras limbung dan cowok itu turut terjatuh menimpanya.

Demi tuhan Laras malu sekali. Saat ini dia menjadi bahan tontonan karyawan, yang mana mereka terlihat cengengesan. Tunggu, apa yang salah?

Mata Laras langsung melebar kala melihat isi kotak berceceran di lantai. Tersangka pencuri itu bangkit dengan ekspresi tidak mengenakkan.

"Kalau ngefans sama saya, mau minta foto, nggak main tarik-tarik juga!"

Cowok itu belum menyadari situasi. Sedangkan Laras spontan berjongkok dan mengumpulkan barang yang berceceran kembali ke dalam kotak. "Ngefans? Bapak kali yang ngefans sama saya sampai curi bra saya, iya?"

Seketika para karyawan riuh siul-siul menggoda. Dahi cowok itu mengerut. "Bra? Isinya bra?" Otaknya lama loading.

Laras mencoba menambah kesabarannya. Kalau saja cowok di depannya ini bukan anak Presdir, sudah dia jambak sampai botak!

"ARJUNA!" teriak seorang wanita paruh baya dengan kotak besar persis dengan yang dimiliki Laras.

"Bunda suruh apa tadi? Bawa kotak, kan? Kenapa gak manut?"

"Salah ngambil, Bun."

"Salah apanya?"

Laras mendengus sebal. "Tuan muda ambil kotak saya, Bu."

Intan, ibu kandung Arjuna memelotot kaget. "K-kotak hadiah dari saya?" Laras mengangguk lemah.

"Arjuna!!! Kamu ini ceroboh banget, sih. Kenapa yang kamu ambil kotak hadiah isi bra dari bunda?!!"

Dasar Bu Intan. Tidak perlu diperjelas juga, kan? Sekarang rasa malu Laras bertambah berkali-kali lipat. Lagian, kurang kerjaan apa dia sampai memberi hadiah untuknya sekotak bra? Laras banyak, Bu! Berbagai macam model dan warna.

Sebagai info, hari ini bukanlah hari ulang tahun Laras. Namun, tiba-tiba saja Intan memberinya hadiah berupa sekotak bra. Aneh bin ajaib, tapi Laras tidak bisa menolak pula pemberian istri Presiden Direkturnya. Akan tetapi, sekarang dia sangat malu jadi bahan tontonan.

"Gak sengaja, Bun," sahut Arjuna kelewat santai.

"Alasan! Harusnya dilihat dulu, kan, Laras jadi malu itu lihat!" Intan terus mengomel.

"Salahin kenapa warna kotaknya sama, Bun."

"Ohhh jadi kamu nyalahin bunda? Bunda yang bikin kotaknya sama, kenapa?"

Arjuna memungut earphonenya dan mengantonginya. "Gak nyalahin, Bun."

Perdebatan semakin pelik. Intan terus nyerocos tanpa henti, mengomeli anak bontot yang masih sekolah itu. Laras ingin membuang telinga rasanya, tapi manusia tanpa telinga seram.

"Kamu ikut ke ruangan ayah! Laras kamu juga!"

Walah, bencana apa lagi ini?










Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The CEO Stole My Bra! ✓Where stories live. Discover now