《Dangering 2》

408 51 3
                                    

Karena dua hari lagi mereka harus datang ke acara pernikahan Cantika, Laras mengajak Arjuna untuk ke mal untuk membeli setelan baru.

Mereka berkeliling, Arjuna mengikuti saja ke mana wanitanya itu melangkah. Sambil tautan tangan mereka tak terlepas sedetik pun.

Setelah menemukan toko yang pas, mereka berdua masuk dan mencari setelan yang diinginkan.

Arjuna melihat hari ini Laras sangat ceria. Energinya pun tidak pernah habis menjelang hari kelahiran anak mereka.

Ya, kata dokter kemungkinan bulan ini Laras sudah melahirkan. Arjuna jadi semakin dekat untuk menjadi seorang ayah.

"Kamu pakai ini, bagus kayaknya."

"Eh tapi ini lebih bagus. Bakal cakep perpaduannya sama gaun aku!"

"Mbak, yang ini ukuran agak besar sedikit ada gak, ya?"

Arjuna hanya bisa diam dengan keriwehan istrinya. Padahal Arjuna pakai apa saja ya tetap tampan.

"Oke! Kamu suka nggak?" tanya Laras dengan mata yang berbinar.

Arjuna tersenyum sambil mengusap puncak kepala Laras. "Suka. Apa pun pilihan kamu pasti aku suka."

Laras mengembangkan senyumnya. Senang sekali karena Arjuna mendukung pilihannya. "Yaudah, kita pulang yuk. Kaki aku udah pegel."

Arjuna mengangguk. Mereka pun beranjak keluar dari toko setelah membayar. Awalnya Arjuna sudah menawarkan diri untuk menggendong Laras, tetapi dia menolak. Katanya malu.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba Laras yang berada di sisi kiri Arjuna terdolak ke depan karena seseorang menabraknya dari belakang. Untung saja Arjuna refleks menarik tangan Laras.

"Arghh!"

Arjuna terkejut dan Laras meringis, punggungnya sakit. Orang yang menabrak itu dikejar-kejar oleh petugas Mal. Orang-orang di sana seketika ribut, dan beberapa membantu petugas untuk mengejarnya.

Akan tetapi, dia lebih cepat berlari dan menghilang. Arjuna bahkan tidak sempat melihat wajahnya karena dia menutupi wajah dengan masker dan mengenakan jaket.

Tidak memedulikan hal itu, Arjuna pun segera membawa Laras pergi dari sana. "Masih kuat jalan?"

Laras mengangguk. "Masih. Itu orang siapa sih, maling kah?"

"Aku juga gak tau. Tapi kamu beneran gak apa-apa, kan? Atau kita gak usah jadi pergi aja?"

Laras berdecak. "Ck! Aku gak apa-apa Juna. Cuma didorong bukan ditusuk."

"Laras mulutnya!"

Seketika Laras terdiam. Mencerna kembali apa yang baru saja dia katakan, ternyata kalimat yang tidak baik. "Maaf."

Arjuna menghela napas. Sejurus kemudian dia menarik lembut Laras menuju parkiran kemudian melaju kembali ke rumah.

Seseorang yang tadi menabrak Laras ternyata memerhatikan kepergian mereka dari tempat tersembunyi. Dia tersenyum miring dari balik maskernya. "Kalian pikir, kalian bisa bahagia semudah itu?"

•••••••••••

Menjalani hidup yang sulit setelah Sarah masuk penjara. Semula dia tidak kurang satu apa pun, kini harus bersusah payah bertahan. Menanggung malu.

Jason betul-betul menjadi bawahan Amara, membuat harga dirinya terkoyak-koyak padahal sebelumnya ayahnya yang memimpin, berkuasa.

Mereka bahkan harus pindah ke Indonesia karena perintah Jason. Mereka harus menjauhi Sarah sebagai bentuk hukuman atas perbuatannya. Hal itu membuatnya sakit hati. Tak ada yang memedulikan perasaannya. Semua hanya memprioritaskan perasaan sendiri.

The CEO Stole My Bra! ✓Where stories live. Discover now