Bab 54. Teman Baru untuk Lyodra

Start from the beginning
                                    

Pernikahan mereka begitu banyak ujian di awal. Rheia dengan kebiasaan over thinkingnya mulai mencurigai setiap hal tentang Adipati. Wanita itu mulai merajuk agar Adipati berhenti dari pekerjaannya dan memulai usaha sendiri saja. Selain karena sering ditinggal juga karena.. perasaannya yang selalu tidak enak ketika suaminya itu flight. Tapi, Adipati selalu menolak dengan segala alasan. Menjadi pilot adalah cita-citanya sejak dulu. Biaya sekolahnya juga sangat mahal terlebih perjuangannya untuk mendapatkan lisensi terbang seperti sekarang tidak lah mudah. Lalu, Rheia dengan enteng memintanya untuk berhenti. Padahal, selama ini ia sudah sering mengalah.

Hingga akhirnya, Rheia memutuskan untuk bekerja karena bosan di rumah. Itu sebuah keputusan yang membuat Adipati lagi-lagi mengalah dan menyetujui. Lalu, satu persatu kejadian mengerikan terjadi setelahnya. Foto Adipati dengan seorang pramugari tiba-tiba saja ada di ponsel Rheia. Ada yang mengirimkannya pada wanita itu. Padahal, semuanya tidak benar. Adipati berani bersumpah tapi Rheia tidak pernah mau mendengarkan penjelasannya. Semua pemikiran buruk yang selama ini ditakuti Rheia benar-benar terjadi.

Rheia jelas marah dan kecewa. Pernikahan mereka menjadi dingin di ulangtahun yang ke 16. Kemudian, ketika Rheia memilih untuk selingkuh Adipati tetap menerima. Lelaki itu sudah mendengar dan tahu semuanya. Bahkan tentang kematian Bianca, istri dari selingkuhan Rheia. Dan dengan kesabarannya, ia memboyong keluarganya ke Medan. Agar Rheia keluar dari lingkaran hitam itu tapi sayang, belum genap sebulan Rheia menentukan pilihannya.

Wanita itu pergi.

Adipati diharuskan untuk mengurus kedua anaknya. Ia jelas kelimpungan karena pekerjaannya juga sebuah tanggung jawab. Dan waktu berjalan begitu cepat untuk menghancurkan semuanya. Adipati tidak bisa menyalahkan Rheia sepenuhnya. Bagaimanapun, ia adalah kepala keluarga yang seharusnya bertanggungjawab atas kekacauan yang terjadi. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyerah dan melayangkan gugatan cerai.

Lalu mereka selesai.

Ada banyak sekali perubahan setelahnya. Adipati hidup seperti tanpa tujuan yang jelas. Tidak ada Rheia yang membuatnya semangat seperti dulu. Tidak ada harapan-harapan baik seperti kemauannya. Terlebih, setelah mengetahui kalau Lyodra, anak bungsunya itu harus menanggung dosa-dosa yang disebabkan oleh Rheia juga.. dirinya.

"Papa ngapain berdiri disitu?"

Adipati langsung menoleh ke arah suara. Ia melihat Lyodra tengah menatapnya bingung. Pikirannya masih rancu dan tidak berada di tempat jadi ia tidak menjawab.

"Mereka mau lewat, papa jangan di jalan," kata Lyodra lagi.

Sadar berada di ambang pintu, Adipati menarik kopernya ke dalam dan memberi jalan untuk beberapa orang yang mengangkat barang-barangnya dari mobil.

Ya, setelah berbagai pertimbangan, Adipati memilih untuk mengajak Lyodra pindah. Pergi dari apartment sebelumnya tapi tetap di Jakarta. Karena Lyodra tidak mau ke Medan lagi. Katanya untuk saat ini lebih baik membiasakan diri di Jakarta. Bagaimanapun, lari dari segala masalah tidak akan menyelesaikan apapun 'kan?

Jadi, Lyodra memilih untuk menetap. Adipati setuju setelah ia mendapatkan rumah baru untuk anaknya itu. Karena ia tidak bisa setiap hari menemani, Adipati membeli rumah tepat di samping rumah kerabat dekatnya. Hal itu bertujuan untuk menitipkan Lyodra. Agar jika nanti terjadi sesuatu yang buruk, ada yang melindungi.

"YA AMPUN, KALIAN KAPAN SAMPAINYA?!!!!"

Teriakan itu disusul derap langkah kaki.    Seorang wanita paruh baya berjalan cepat ke arah mereka dengan senyuman lebar. Kemudian, dua orang yang lain menyusul di belakang.

Adipati langsung sumringah, ia meyambut pelukan wanita itu lalu lelaki yang sepertinya suami wanita tadi. Sedangkan, anak perempuan seumuran Lyodra tersenyum sopan dan menyalami Adipati.

RetrouvaillesWhere stories live. Discover now