Chapter 31 - Don't Go With No Gun

500 63 12
                                    

Hi! Masih ada yang bangun gak sih jam segini?

Jangan lupa vote dan komen!
Koreksi kalo ada typo!

Happy Reading!

***

Saat Lucas sampai di apartemen Zoe, keadaannya masih berantakan. Banyak serpihan kaca, perabotan yang rusak, dan bekas cairan kopi di lantai yang mulai mengering. Setidakmya dua mayat yang menyedihkan sudah di singkirkan sejak dini hari.

Setelah memastikan Zoe tidur dan mengistirahatkan dirinya dengan nyaman di rumah, Lucas segera kembali ke New York saat mendapat panggilan telepon darurat dari orang suruhannya.

Lucas menuju dapur. Menemui dua orang berbaju hitam yang sudah bekerja semalaman untuk membereskan kekacauan ini. Tucker dan Bryce sedang membicarakan sesuatu ketika ia berdiri di ambang pintu penyekat di antara ruang tamu dan dapur sambil bersandar di lemari yang penuh dengan bekas tembakan.

"Tucker," panggil Lucas mengalihkan perhatian mereka.

Tucker dan Bryce yang sadar dengan kedatangan bos mereka segera menghentikan pembicaraan mereka. Keduanya berbalik, sedikit menunduk untuk memberi hormat.

"Hal penting apa yang membuatmu menelponku?" tanya Lucas.

Namun sebelum keduanya menjawab, Lucas segera melanjutkan, "Bukankah aku sudah bilang pada kalian, hubungi aku saat semuanya sudah beres. Tapi aku tidak melihat pekerjaan kalian sudah selesai. Kalian mengobrol, alih-laih mencoba untuk bekerja."

"Maafkan kelancangan kami, Sir." Balas Bryce.

Tucker segera menambahkan. "Kami sedang membicarakan apa yang baru saja kami temukan. Sepertinya anda harus memeriksanya sendiri."

Lucas menajalan mendekati keduanya. Tucker membawanya ke sisi lemari dapur yang berhubung langsung dengan lemari kabinet untuk menyimpa beberapa gelas dan piring, serta bahan baku makanan yang tidak dapat membusuk.

Di antara dinding, tepat di sisi kiri bagian lemari, Lucas dapat melihat ada sedikit celah di sana. Seperti sebuah ruang yang sengaja dibuat namun disembunyikan di balik lemari.

"Sepertinya ini tidak hanya berfugsi sebagai furniture dapur," kata Bryce.

Lucas menarik celah tersebut, dan betapa terkejutnya pria itu ketika mendapati beberapa pistol dan benda tajam seperti pisau berburu, bomerang, dan sebuah peluru isi ulang untuk senjata api type AR-15 yang belum di gunakan tergantung di antara ruang di balik lemari tersebut.

"Jesus!" desah Lucas.

"Bukahkah ini tempat tinggal dua orang wanita?" Tucker bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Menurutmu siapa pemiliknya?" tanya Bryce.

"Tidak mungkin mereka bukan?" tidak ada jawaban yang pasti di antara pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan.

Semuanya terasa membingungkan bagi Lucas. Hanya Nadine dan Zoe yang pernah tinggal di apartemen ini. Namun, Lucas tidak cukup yakin kalau salah satu dari mereka adalah pemiliknya.

Dapur wanita yang seharusnya dipenuhi peralatan makan cantik, bahan makanan untuk satu bulan penuh, beberapa ornamen untuk kue atau apapun itu yang berhubungan dengan dapur dan memasak. Senjata api tidak seharusnya ada di anatara peralatan memasak. Itu sangan bertentangan. Kecuali pisau tentu saja.

Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang