Chapter 29 - Wolfram : The War Begins

778 75 9
                                    

Update!!!

Jangan lupa vote dan komen
Koreksi kalo ada typo.

FYI, belakangan ini aku lagi suka banget denger lagu Harry Styles - Watermelon Sugar sama Michele Marrone - Dark Room

Coba deh dengerin juga :)

Hope you love it!

***

Nadine mengerjapkan matanya saat mendengar suara Roy Robinson yang menyanyikan lagu berjudul Pretty Woman melalui pengeras suara model tua yang masih berfungsi dengan baik.

Dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya, Nadine mengusap matanya sembari berusaha menemukan jejak James di sisi tempat tidurnya.

Nihil.

Nadine tidak menemukan James di sampingnya. Kedua alisnya bertaut, tidak biasanya James meninggalkannya sendirian di tempat tidur. Apalagi saat ini mereka sedang berbulan madu.

Well, semalam ia dan James benar-benar menghabiskan waktu di kamar ini. Bahkan mereka tidak sengaja merobek sebuah bantal sehingga membuat bulu angsa halus berhamburan memenuhi kamar ini.

Nadine bangkit dari termpat tidur, membiarkan pinggul telanjangnya mengikuti irama lagu. James sepertinya tidak meninggalan pesan untuknya, berarti pria itu sedang berkeliaran di suatu bagian di rumah-istana-ini.

Ia berjalan ke arah kopernya untuk menemukan pakaian yang dapat menutupi tubuh telaanjangnya saat ini.

Nadine tersenyum senang, karna Ida melakukan pekerjaannya dengan baik. Wanita paruh baya itu mengepak semua hal yang ia butuhkan.

Akhirnya pilihan Nadine jatuh pada sebuah chemise cantik berwarna putih transparan dengan sebuah pita yang menggantung tepat di bagian bawah payudara.

Nadine mengenakan celana dalam merah tua berendanya, namun ia membiarkan payudaranya begitu saja tanpa tertutupi bra hingga seseorang dapat melihat jelas gundukan kenyal tersebut. Chemise tersebut hanya dapat menutupi putingnya.

Chemise itu sangat pendek, hanya dapat menutupi selangkangnya 10 centi meter lebih panjang. Namun karna perut Nadine yang sudah membesar, membuat bagian bawah chemise tersebut terangkat lebih pendek dari seharusnya.

Mematikan pengeras suara yang sepertinya dinyalakan James, Nadine keluar dari kamar untuk pergi ke lantai satu.

Saat ia berada di ujung tangga, ia dapat melihat James sedang berbicara dengan seorang pria yang tidak Nadine kenali-pria itu duduk membelakanginya.

Tidak peduli jika ia akan mengganggu pembicaraan kedua orang tersebut, Nadine tetap berjalan mendekati mereka.

Ia sadar kalau pria yang duduk membelakanginya adalah Lucas saat ia hanya berjarak satu meter dari kedua pria tersebut.

Entah untuk alasan apa, Nadine merasa sangat kesal. Ia menghentakkan kakinya, berdiri di hadapan dua orang yang langsung diam saat Nadine menghampirinya.

"Kenapa kalian diam? Apa yang kalian bicarakan?" tanya Nadine.

James menatap wanita itu dengan sorot mata tajam. Ia terkejut melihat Nadine yang mengenakan pakaian yang begitu terbuka. James tidak leberatan dengan hal itu, tapi ada Lucas di rumah ini sekarang.

"Mengapa kau menggunakan ini?" tanya James tak suka

Bukannya Nadine tidak sadar dengan tatapan James, ia hanya berusaha untuk tidak menghiraukannya. Untung saja Lucas tidak seperti pria lain yang akan menatapnya dengan sorot nafsu yang menjijikan.

Chance Where stories live. Discover now