Dengarkan hatiku

2.8K 200 6
                                    

Seorang pria sibuk memperhatikan anak kecil yang bermain boneka di hadapannya. Suasana malam Minggu di pinggir kota Jakarta penuh dengan muda-mudi memadu kasih. Tak jauh berbeda dengan dirinya saat ini.

Bola mata hitam miliknya tak pernah lepas dari perempuan yang sedang berbicara dengan pria yang mungkin sebaya yang tidak diketahui namanya.
Sesekali pria itu memberikan kedipan nakal sekedar menggoda. Ia tertawa kecil begitu dihadiahi pelototan tajam.

Perempuan itu berjalan kearahnya "Udah siap Om godanya? Gak ada uang receh nih"

"Emank gak boleh goda istri sendiri?" Raja memberikan senyum lima jari miliknya. Siapa sih yang tidak bahagia malam ini. Saat ia baru saja menyelesaikan operasi elektif dan cito. Ia dikejutkan dengan kedatangan Ayra ke rumah sakit.

Walaupun ia dijadikan bahan ledekan seluruh staf rumah sakit.
Baginya bodoh amat. Sekarang ia sudah memiliki teman tidurnya lagi.

"Kita beneran cuma jalan-jalan deket sini aja? Kamu gak mau ke tempat lain?" Tangan Raja menggenggam tangan Ayra erat sambil menyusuri kota.

"Kamu kan lagi jaga. Kita gak bisa jalan terlalu jauh. Ponsel kamu aktif kan?"

"Iyaa, kamu gak usah khawatir. Kamu udah makan belum?"

Ayra menggeleng pelan "Aku gak lapar . Tadi gitu sampe langsung makan di bandara. Kamu udah makan?"

"Aku gak lapar juga sih. Lihat kamu lapar hilang seketika" canda Raja.

"Kalau makan aku gimana?" Ayra mengedipkan matanya genit.

"..."

"Mampir hotel dekat sini mau gak? Kita main cepat aja" Tawar Ayra.

Raja mengangguk kepalanya dengan semangat. "Mau!!!!"

😾😾😾😾😾

Dua insan yang memadu kasih itu saling memandang bersama setelah beraktivitas yang menguras tenaga bersama. Sesekali Raja mencium bibir milik istrinya dengan gemas. Ayra hanya bisa terkekeh geli.

"Udah..Aku mual kamu cium terus" perempuan itu menahan bibir Raja yang ingin melancarkan serangan nakalnya.

"Kamu balik ke rumah sakit gih"

"Gak di telepon. Berarti gak ada pasien" jawab Raja seadanya lalu kembali mengeratkan pelukannya.

"Kamu tahu kenapa aku mau nikahin kamu? Mata Ayra menerawang ke langit-langit hotel.

Raja mengeleng pelan dengan manja ia mencium leher istrinya. Ayra tersenyum melihat tingkah manja suaminya.

"Aku jatuh cinta sama kamu" kata Ayra spontan.

"Dari awal pertemuan kita aku udah cinta sama kamu"Ayra tersenyum pelan.

"Aku selalu cari cara biar kamu sadar kehadiranku. Perempuan itu terkekeh pelan mengingat kekonyolan yang selalu mencari masalah yang berakhir dengan pertengkaran keduanya. Jika itu terjadi pria itu pasti akan mengalah.

"Maaf"kata Ayra lagi. "Aku pernah berdoa kamu gagal menikah dengan Indah. Aku selalu nangis sendrian melihat kebersamaan kalian"

"Aku_"

Raja segera membungkam mulut istrinya dengan bibirnya. Ia tidak ingin mendengar apapun kalimat yang akan keluar. Jujur dalam hati terdalam ia sangat bersyukur dengan pernyataan cinta ini.

"Makasih sayang" Raja mengusap pipi Ayra perlahan.

"Buat?"

"Semuanya. Aku akan janji akan bahagian kamu sampai maut memisahkan kita"

Take on Me (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang