Cemburu?

3.2K 215 15
                                    

Sebagai informasi ada kesalahan yang gua buat. Aleysa anak Arya dari segi usia lebih tua dari Rajata. Jadi gak mungkin Abang sepupu donk. Satu lagi kesalahan gua usia aleysa kalau gak salah 7 atau 8 tahun gitu , saat itu sari dan sakti belum nikah. Wkakakakakak(efek malas baca ulang cerita sendri)

So untuk menghilangkan keanehan cerita ababil ini gua mau ganti orang aja ya.tapi tetap sepupunya Raja. (Jadi Leya)

Tenang kisah Alyesa bakal gua buat klo banyak peminat wkakk (maafkan penulisnya masih ababil dan pikun)

Tanpa banyak bacot lagi
Selamat menikmati....

"Dokter Rajata maukah kau menikah denganku?"

Rajata terdiam lama. Ia mulai menerka apakah perempuan di depannya sedang bercanda atau serius.

"Maaf dokter-"

"Gua bercanda kali gak usah serius. Gua udah cocok jadi artis belum?"

Ayra berdecak sebal melihat tidak ada respon yang keluar dari mulut pria itu.

" Gua beneran becanda Lo gak usah takut gitu. Kenapa? Lo gak mau karena gua gendut, jelek?"

Rajata mengeleng kepalanya "Gak kok. Saya cuma bingung aja kok bisa dokter mau nikah dengan saya"

Ayra memukul pundak pria itu dengan emosi "Kan gua bilang bercanda. Sebenarnya sedih juga sih padahal niat bercanda tapi Lo tolak. Apa kabar kalau gua benaran suka"

Rajata memilih tidak menyahut perkataan perempuan itu. Lalu berjalan beriringan dengan lawan bicaranya tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

"Lo ganteng, kaya, kerjaan juga mapan. Perempuan mana sih yang bisa nolak? Ayra memecahkan kesunyian yang sempat terjadi.

"Gua bahkan selalu iri dengan hidup Lo" tambahnya lagi.

Rajata terkekeh pelan. "Saya yang harusnya iri dengan dokter. Orang seperti dokter tidak pernah ada beban dalam hidupnya"

"Kata siapa?"jawab Ayra cepat.

"Tipe dokter Ayra seperti apa?" Pria itu mengalihkan pembicaraan mereka

Perempuan itu kembali tertawa kencang "Gua selalu berharap calon suami gua yang perfect. Kalau perlu biarkan gua yang jadi ujian dalam hidupnya jangan dia yang jadi ujian bagi hidup gua"

"Sayangnya cowok kayak gitu udah punah. Kalau pun ada udah jadi suami orang"

"Gua tanya sekali lagi, kalau Lo mau gak jadi suami gua"

"Nggak" jawab pria itu lugas lalu tersenyum manis.

😾😾😾😾😾

Suasana pernikahan yang dihadiri Ayra begitu meriah. Ya, maklum Leya anak satu-satunya.
Ayra menghembuskan napas perlahan, melihat orang menikah bawaannya pingin nangis di pojokan.

Untuk menghilangkan stress yang berkepanjangan. Dia memilih sibuk menyusun cemilan yang menggugah seleranya di atas piringnya.

"Hei" suara tepukan di telinga membuatnya hampir melempar piring di hadapannya.

"Semangat amat Bu. Ingat nanti baju Lo lerak" komentar Sahdam.
Sahdam pria berkebangsaan Jepang Arab dan Indonesia salah satu spesies yang selalu dihindarinya.

Setiap mereka berjumpa seluruh tubuh Ayra penuh dengan memar-memar di badan. Pria itu suka memukul dirinya, ntah karena gemas atau ada dendam terselubung.

"Lo kagetin gua, setan" Ayra menusuk tangan Sadham dengan garpu kecil.

Pria itu mengaduh kesakitan lalu mengusap-usap tangannya.

"Kejam amat jadi perempuan makanya jomblo"

"Bodoh"

"Ih ngambek, gak cocok dengan wajah Lo keles"

Ayra mencomot dan memasukkan potongan kue dengan ganas. Wajahnya menggambarkan "Lo senggol gua bacok"

"Eh kapan Lo kurusnya? Kata Lo mau diet. Umur jalan terus. Cowok tuh pasti yang pertama dilihat fisik duluan"

"Sekali lagi Lo ngomong gua sunat burung Lo ampe habis"

" Gua bilang apa adanya Ra. Sensi amat" pandangan Sadham mengarah pada kedua sejoli yang menjadi bintang setelah pengantin hari ini.
" Wah, Raja bakalan jadi topik pembicaraan satu Indonesia nih"

Ayra mengikuti arah pandangan lawan bicaranya.
Lalu berdecih pelan "Mereka balikkan?" Tanya Ayra bingung.

Sadham mengangkat bahunya "Perasaan gua gak sih. Kita tanya aja dengan orangnya. Dengan spontan pria itu berteriak memanggil Rajata.

"Rajata!!! Kemari!!"teriak Sadham lagi.

Semua mata mengarah pada mereka berdua. Ayra ingin menjitak kepala bule tak beradab dan berbudi luhur ini. 

Tak butuh lama Rajata segera menghampiri mereka.

"Hei Mas bro" sapa Raja serta  berpelukan ala-ala pria maho upps ralat macho.

"Lo datang juga? Katanya hari ini pada jadwal padat?"goda Raja.

"Demi adek Lo gua datang. Walaupun gua ditinggal nikah. Gua boleh persembahin lagu gak?"canda Sadham.

Raja mengeleng cepat "Jangan ntar tamu pada pulang. Gak baik ingat mantan"

Sadham terkekeh pelan. Lo kapan nyusul? Lo sendiri kok balikan ma mantan?"sindir Sadham telak.

"Indah maksud Lo? Raja membalikan badannya ke belakang sebentar. Indah udah lama kenal sama keluarga gua. Jadi wajarlah diundang. Lagian hidup harus terus maju kedepan. Ya gak dokter Ayra? Dokter Ayra kok diam? Sakit?"

"Gak" jawab Ayra singkat.

"Dia cemburu karena Lo dekat dengan Indah"

"Jangan fitnah" bentak Ayra.

"Biasa perempuan kalau cemburu gak mau ngaku. Lo sukakan sama dokter Ayra" Sadham mulai menjahili sahabatnya.

"Gak"

"Gak salah lagi maksudnya?"goda Sadham lagi pria itu tidak akan berhenti sebelum Ayra menangis.

"Dibilang gak suka. Gua gak suka sama dokter Raja. Maaf dokter Raja gak usah di dengerin"

"Beneran gak suka dengan dokter Raja. Perasaan Lo bilang suka"

"Cukup deh bule sarap. Lo bikin Anak orang  nangis" potong Raja cepat agar perdebatan mereka tidak membuat pengunjung pada heboh dengan pembicaraan yang tidak berfaedah.

"Jadi dokter Ayra suka sama saya? Hati Raja tergelitik untuk ikutan menggoda.

"Gua gak suka Lo"

"Kenapa?"

"Karena sperma Lo  encer" jawab Ayra lantang.

Tbc
Halohaaa gua balikkkk
Doain gua bisa terus update tiap Sabtu ya.
Lope u
Peqi herry









Take on Me (Ending)Where stories live. Discover now