Rhapsody

2.8K 211 8
                                    

Suara bel rumah membuat Ayra mengerang pelan. Diliriknya jam di nakas. Hampir 6 jam dirinya tertidur. Setelah makan siang perempuan itu memilih bersatu dengan kasur.

Ia menyenderkan tubuhnya sambil mengucek kedua matanya. Setahunya kedua orang tuanya selalu membawa kunci cadangan.

Ting ..tong..

Ia mengerakkan kedua kakinya dengan langkah malas.

"Sebentar" sahutnya dengan suara parau. Perempuan itu segera membuka pintu tanpa peduli siapa gerangan yang menekan bel rumahnya.

Perempuan itu membulatkan matanya tanda tidak percaya siapa yang sedang di hadapannya. Pria yang sebulan lebih menghilang dari peredaran.

"Raja?" Kata Ayra pelan.

"Hai"

😾😾😾😾😾

Perempuan itu membiarkan bokong Raja untuk menyentuh sofa di ruang tamu terlebih dahulu. Sebelum ia melancarkan lahar panas. Padahal dari tadi dia mulai menahan diri. Saat mulai melihat gerak-gerik pria ini yang kelewat santai. Emosinya kembali naik.

"Ngapain kemari?Mau ngasih harapan palsu lagi? Atau mau minta maaf?"  Semprot dirinya  setelah menyuruh Raja untuk masuk rumah dengan

"Minta maaf untuk apa?"tanya Raja polos seolah tak pernah berbuat salah.

"Menurut Ngana?"balas Ayra sewot.

"Mas kesini mau_"

"Mas??? Kemarin saya terus aku sekarang Mas?!! Lo mau buat gua kencing manis? " Perempuan itu mulai melancarkan aksi kekesalannya.

"Dengerin dulu -"

Ayra mengangkat kedua tangannya. Pertanda dia tidak ingin lagi mendengar bacotan lawan bicaranya.

"Harusnya gua gak marah ataupun cemburu. Karena dari awal kita gak ada hubungan apapun. Gua aja yang udah frustasi dengan umur gua yang jalan terus. Lo lebih pulang" usir Ayra terang-terangan.

"Aku kemari mau bilang sama kamu. Besok malam keluarga aku mau datang ke sini"

"Ngapain?"

"Katanya mau di hamilin. Makanya keluarga aku besok malam mau kesini. Lamar kamu. Kamu mau nikahkan?"

"Ya maulah. Siapa yang gak mau nikah. Tapi gak sama kamu ya. Sekarang aku nanya sama kamu. Kamu cinta aku?"

"Belum"

Ayra mengernyitkan dahinya tanda tidak paham dengan pemikiran Raja.

"Kalau suka?"

"Belum juga" jawab pria itu jujur.

Perempuan itu segera menghela napas kasar. "Terus ngapain ajak nikah aku.hah?"

"Bosan tidur sendiri" goda pria itu.

"Wah sinting nih anak. Ya udah pulang sana" wanita itu segera menarik tangan pria itu dan  membawanya keluar dari rumahnya.

Hingga sampai ujung pintu pagar , pria itu segera menahan pergerakan Ayra yang ingin menutup pagar rumahnya.

"Besok Mas  datang lagi bareng keluarga. Dandan yang cantik ya"

"Pulang sana" bentak perempuan itu.

"Ayra"panggil Raja lagi.

"Apa?" Kata Ayra dengan malas.

"Kamu habis ditembak belanda ya? Soalnya bajunya bolong di belakang"

Kalau saja membunuh orang itu tidak di penjara. Maka hal itu akan ia lakukan sedari tadi. Perempuan mana yang bahagia yang dilamar dalam keadaan daster bolong???

"Dasar pria gak romantis" keluhnya dalam hati

Tbc

Hai balik lagi, terima kasih buat yang khilaf mau baca dan vote cerita ini.

Love you peqi herry

Take on Me (Ending)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum