Tanpa tergesa

2.6K 180 2
                                    

Ayra menatap mata pria itu. Ada kilat gairah yang terpancar. Walaupun Bibir mereka berdua telah terlepas tapi tangan suaminya masih merengkuh erat tubuhnya.

Melihat tidak ada pergerakan dari pria itu. Dengan keberanian besar ia berinisiatif mencium bibir milik suaminya dengan tidak kalah kasar dan penuh gairah. Ia bahkan melepaskan baju kimononya dan membawa tangan milik Raja berjelajah di seluruh tubuhnya.

"Ah" desah Ayra ketika mendapat remasan kencang di dadanya.
Raja tersenyum geli lalu memberi kecupan ringan di kedua pipi milik istrinya. Kali ini ia tak akan bermain lama. Ia akan segera ke menu utama.

Namun gerakan liar dari pria itu terhenti saat tangannya sudah berpiknik indah pada bokong istrinya. Ia mengeram sebal dengan tatapan tanpa dosa dari mata perempuan itu.

Pembalut?!

"Kenapa kamu gak bilang lagi menstruasi?"

"Kamu gak nanya. Lanjut apa gak nih?"

Raja meremas rambutnya secara kasar "Gimana mau lanjut kalau kamunya lagi---Akhhh!"jerit pria itu frustasi.

"Kamu tuh bikin aku nanggung Ra"

Ayra menahan pergelangan pria itu ketika akan melangkah keluar.

"Kemana?perlu bantuan?" Tanya Ayra sok polos dalam hatinya ia menertawakan ketidakberdayaan suaminya.

😾😾😾😾
Sejak kejadian perjalanan bulan madu mereka. Raja banyak memilih diam. Pria itu akan memberi respon seperlunya. Apalagi saat melihat kado pemberian sahabat laknatnya.

Bagaimana tidak. Sadham dengan kurang ajarnya memberikan 4 dus kondom. Darahnya kian mendidih melihat note yang diukir indah oleh pria itu.

Kondom rasa kesukaan kamu Ra. Jangan cepat punya anak dulu.
Nikmati status baru kamu tanpa terburu-buru.
Pantau terus tingkah laku suami kamu kalau aneh tinggalin aja...

Raja berdecih sinis sejak kapan mereka berdua ngomong aku-kamu?

"Kamu mau di bawain apa untuk balik ke Jakarta?"

Raja melirik sekilas istrinya yang sudah di depan mata "Terserah kamu" jawab Raja sambil pura-pura membalikkan majalah buletin yang tergeletak di tempat tidur.

"Kok terserah mama nanya tadi mau di bawain apa"

"Kamu aja"

"Aku gak bisa nyusul kamu ke Jakarta dulu. Besok rencananya mau jumpaian direktur rumah sakit di sini"

"Aku kan udah mau masuk kerja lagi"kata Ayra lagi.

"..."

"Kok gak ada respon? Kamu gak seneng?"

"Seneng kok tapi lebih seneng lagi kalau kamunya ikut"

Ayra mendesah kasar "Kan kita udah bahas ini sebelumnya"

"Tapi kan gak ada titik temunya. Gak paksa sih cuma kamu bisa berpikir lagikan?"

"Gak mau aku tetap disini" jawab Ayra tegas.

"Ya udah kalau gitu"

Ayra tidak memperdulikan perdebatan mereka. Ia mendudukan diri sambil memasukkan baju suaminya ke dalam koper.

Tangan perempuan itu terhenti ketika matanya menangkap foto yang sangat dikenalnya.

Raja dan Indah. Sepasang sejoli yang pernah memadu kasih itu tampak bahagia di dukung dengan pemandangan pantai. Perasaan kacau saat melihat Indah dengan bikini two piecenya bebas memeluk bahu suaminya.

Tenang Ra... Tarik napas ....
Kosongkan pikiran... Bodoh amat!!

Perempuan itu berusaha berdeham keras agar suaminya memusatkan perhatian padanya.

"Kamu sama Indah udah berapa tahun pacaran?" Ia merasa bodoh amat dengan pertanyaannya yang terdengar posesif.

Raja tidak langsung menjawab ia mengernyitkan keningnya seakan berpikir keras "Kenapa? Kan kita udah sepakat gak bahas mantan"

"Udah pernah ngapain aja? Ciuman? Oral seks? Petting? Seks beneran?"

"Penting banget masa lalu aku buat kamu?"tanya Raja dingin. Pria itu mulai tersulut emosi.

"Banget!! Aku gak mau ya nanti kenak penyakit PMS"Pekik Ayra.

"Aku bersih! Kamu gak usah khawatir"

" Oh jadi Lo suka main aman? Udah berapa kali Lo tidur dengan Indah? Pasti sering ya"

"Aku gak suka cara bicara kamu. Aku ini suami kamu" kata pria dengan nada dingin.

"Kalau kamu gak percaya sama aku. Kenapa kamu mau aku ajak nikah?"

"..."

Raja memijit dahinya pelan lalu ikut bergabung duduk di samping perempuan itu.

"Aku gak pernah tidur dengan perempuan mana pun. Selama pacaran aku gak pernah berbuat jauh selain pegangan tangan dan ciuman"

"Ciuman sebatas dahi dan pipi selebihnya aku nahan diri. Terserah kamu mau percaya atau gak"

"Kalau kamu tanya aku masih cinta sama Indah. Jawabannya iya. Maaf aku belum bisa cinta sama kamu"

Raja mengelus rambut Ayra dengan sayang. Perempuan itu masih terdiam. Pandangan matanya masih menunduk ke lantai.

" Aku paham kamu juga pasti belum cinta sama aku Ra. Tapi bukan berarti aku cuma main-main sama kamu"

"Aku yang harusnya minta maaf. Seharusnya aku paham. Hubungan kalian yang lama pasti banyak kenangan yang sulit dilupain" Ayra bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan keluar"

"Ra" pria itu menahan tangan agar tetap kembali duduk di sampingnya.

"Kayaknya udah cukup kita bicaranya. Kalau dilanjutin ntar kita bakalan bentengkar lagi kan?"

"Apa yang mengganjal di hati kamu harus kita selesain sekarang. Besok aku udah balik ke Jakarta"

Ayra mengeleng lemah "aku mau bantuin mama untuk makanan yang kamu bawa besok" perempuan itu segera melangkah keluar kamar tanpa mengeluarkan satu kata pun lagi.

Raja tidak berbuat banyak ia hanya melihat punggung Ayra yang menghilang di balik pintu.

Suara dentingan pesan dari ponselnya membuat pria itu segera mengambil ponsel di saku celananya.

From : Indah
Mas udah di Jakarta? Aku kangen Mas...

Tbc...

Hai balik lagi guys. Sekedar info ini cerita konfliknya gak berat-berat amat pokonya santai kayak dipantai. Kalau kalian mengharapkan konfliknya yang klimaks banget macam serial pintu hidayah. Gua minta maaf gak kek gitu ceritanya senorita...

Dan gak lama lagi cerita ini bakalan ending. Tenang jangan kecewa atau gelisah sebisa mungkin gua bakal buat ceritanya tamat dengan ending yang gak bakalan maksa banget jadinya.

Pesan gua ya gitu resiko menikah dengan orang yang masih punya masa lalu.

Tanpa edit langsung gua upload
Selamat membaca

Peqiherry










Take on Me (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang