yîi sîp sìi

510 66 8
                                    

Mark pov

Hanya membaca statusnya saja membuatku senang. Reflek tanganku mengetuk ikon hati, aku jadi yang pertama menanggapi statusnya. Mewakili perasaanku menanggapi status P'.

Aku merindukannya, sangat. Kami tak pernah saling menghubungi, tapi seperti yang kukatakan pada Pee, aku akan menunggunya.

Selama magang P' tak pernah mengupdate statusnya, ia juga jarang berkomentar pada status teman-temannya. Aku hanya tahu tentangnya dari komentar teman-temannya yang terus mengutuk Pee karena ia tak pernah mau berkumpul dengan yang lain meski berada dalam kota yang sama dan Pee juga tak pernah menghubungi yang lain.

Aku sangat ingin bertemu dengan P'Vee.

Aku tak tahu status kami saat ini apa, perasaan kami masih sama, kami membutuhkan satu sama lain namun kami masih belum bisa bersama.

Setelah kakek mengejarku untuk berpisah dengan P', aku hanya bisa menunggu P'Vee, membuktikan pada kakek bahwa dia layak bersamaku, dia bisa menjaga dan merawatku dengan baik. Bukannya aku tak ingin berjuang bersamanya, kakek dan ayahku adalah orang yang sulit, aku tak bisa bicara baik dengan mereka, aku agak takut dengan mereka dan kami tidak cukup dekat sebagai keluarga.

Aku tak ingin P' mendapat masalah karenaku, aku akan mengikuti rencana P' dan membiarkan kehidupan kami di kampus berjalan dengan tenang, apalagi sebentar lagi P'Vee akan lulus.

Aku terus menggulir komentar-komentar yang menanggapi status P'Vee, banyak yang mengira itu untuk P'Ploy. Tak bisa dipungkiri, banyak penggemar Pee yang menyayangkan perpisahan mereka. Mungkin hanya aku yang menyukai perpisahan itu, karena pada akhirnya aku dan Pee saling jatuh cinta, dan P'Vee menjadi milikku sendiri.

Aku tertawa tiap kali membaca komentar teman-teman P'Vee, mereka selalu mengutuknya namun Pee tak ada membalasnya. Satu-satunya komentar yang P' balas adalah dari temanku.

Future forfun : butuh jasa free tag P'Vee?

Vee vivis : Tak perlu, karena dia sudah memberi hatinya untuk yang pertama kali

Karena balasan dari P'Vee menyebabkan komentar semakin memanas dan tak terkendali, baik kelompok senior maupun teman-temanku mentag ku, jadi kuputuskan untuk berhenti mengikuti, atau aku akan menjadi pemalu dan terus tersenyum hanya karena melihat semua komentar.

Aku lalu mengirim pesan pada orang yang membuat status.

'Ya, aku juga..... rindu'

Reconciled; Mechanic of loveWhere stories live. Discover now