sìp sǎam

716 85 9
                                    

Mark bergegas memacu kendaraanya kembali ke kampus, ia berharap Vee masih disana.

"Hallo P'" Mark tiba di workshop fakultas teknik dan ia menjumpai para seniornya.

"Hallo Nong."

"Mark apa kau mencariku? Atau...Nuea? " tanya Yi Yihwa. Mark masih lihat-lihat kelompok senior seperti mencari seseorang.

"Ehmm...." Semua senior menatapnya. Ia lupa jika kedekatannya dengan Vee hanya diketahui Yihwa, Nuea juga Tossara.

"Mark yakin kau tidak mencariku?" tanya Nuea. Mark menggeleng pelan.

"Kau juga tak bisa mencariku Mark, karena Kan sudah menemukanku." goda Bar.

"Tidak P'"

"Oh aku patah hati lagi.. bahkan Nong ku mengabaikanku." ujar Nuea.

Tee menyahut, "Huhhh Nuea untuk apa juga N'Mark mencarimu?"

"Nong tampan kau bisa datang pada P', aku selalu tersedia." lanjut Tee.

"Ao Tee! Kenapa kau berkata seperti itu? Dia masih Nong ku." balas Nuea.

"Dia ada di dalam." kata Kan yang duduk di dekat Bar, ia menunjuk ke arah ruangan yang terdapat sofa tua. Ia melihat ketidaknyamanan Mark. Dengan melihat lingkaran pertemanan Mark, terlihat jelas jika Mark memiliki kesulitan untuk beradaptasi pada kelompok baru. Dan Kan mengenalinya.

"Oh terimakasih." Mark segera masuk ke ruangan yang ditunjuk Kan.

"Kenapa Mark mencari Vee? Ada apa dengan mereka?" tanya Lee.

"Pelankan suaramu!" kata Yihwa.

"Tapi Vee juga aneh, setelah kecelakaan dia jadi lebih tenang dan kalem." ujar Pond, ia menurunkan suara agar tidak terdengar sampai ke dalam.

"Dengan kakinya yang terluka kau pikir dia akan lebih hiperaktif dari monyet ini?" kata Yihwa sembari menunjuk Bar.

"Kalo yang ini mah monyet yang melekat pada pacarnya. Asal ada pawang diam dia." sahut Tee.

"Sialan kalian!" umpat Bar. Kan tertawa melihat P'nya digoda.

"Kurasa Vee masih patah hati karena putus dari Ploy." ujar Kla.

"Tapi sekarang dia dekat dengan Mark. Apa dia bisa pindah secepat itu?" tanya Pond.

"Mereka hanya P'Nong." kata Nuea.

"Kau yakin Nuea? Atau karna kau cemburu Nong mu lebih dekat ke temenmu?" goda Pandora.

"Aish kau ini Pan!" kesal Nuea.

"Pan jangan kau tambah lagi luka hati temanku ini jika hanya sedikit." kata Yihwa sembari menepuk pelan bahu Nuea.

"Huhhh aku tak bisa mengalahkan dua owa yang bersatu." keluh Nuea.

"Apa kalian tak tahu jika Vee kesal dengan kita?"

"Apa maksudmu Yihwa?" tanya Tonkla.

"Kita terus melihat Vee dengan rasa kasihan dan iba, kita memperlakukannya seolah dia akan cacat seumur hidup."

"Bagaimana dia tidak merasa rendah diri, ketika kita memberinya pekerjaan remeh saat biasanya dia jadi orang yang slalu kita andalkan. Bukankah kita nampak mengecilkan dia?"

"Bener Yihwa, sekilas tadi aku melihat wajahnya yang kecewa saat kita menukar pekerjaannya. Dan dia hanya diam saja sepanjang waktu." ujar Bar.

"Ya, kita benar-benar tak peka." kata Kla.

###

Mark melihat Vee masih sibuk menyelesaikan desain mesin, ia bahkan tak menyadari jika Mark sudah duduk di hadapannya.

Mark terus menatapnya, jarang ia temui Vee saat tengah serius seperti ini. Ia sangat menikmati pemandangan di depannya.

"Bagaimana jika prototipe nya diganti yang ini dengan melakukan pemotongan bagian disini." tanya Vee dengan mata masih fokus pada pekerjaan. Ia pikir yang duduk di depannya adalah temannya.

"P'Vee... " panggil Mark dengan suara khas nya.

"Mark! Kenapa disini? Kau bilang akan minum dengan temanmu."

"Disana tidak ada P'Vee." Vee tersenyum.

"Apa kau merindukanku?" goda Vee.

Mark tersenyum dan mengangguk, "Lalu... Bisakah kita pulang sekarang?"

Vee melihat jam tangan nya, "Apa kau sudah mengantuk?" sekali lagi Mark mengangguk.

Vee segera memberesi pekerjaannya, "Ayo!"

Mereka berjalan keluar menemui teman-temannya.

"Aku sedikit membuat perubahan di prototipe nya, kalian bisa cek ulang lagi dengan disain." Vee menunjukkan perubahan dari disain awal dengan yang sudah ia ubah dan memberikan sedikit penjelasan.

"Aku kembali dulu." pamit Vee.

"Mark kau akan mengantarnya?" tanya Yihwa.

"Ya P'"

"Hati-hati mengemudi, sampai jumpa besok."

"Sampai jumpa P'"

###

Mark, 'Aku tak peduli jika P'Vee akan terus mendorongku menjauh darinya. Aku akan terus menempelinya hingga benar-benar melekat kuat dan sulit dipisahkan."

Vee, 'Aku akan menikmati waktu bersama nya yang mungkin saja segera berakhir. Aku akan menjadikannya pengingat bahwa aku pernah bahagia... bersamanya.'

Reconciled; Mechanic of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang