sìp kâo

550 77 16
                                    

Suasana di fakultas teknik industri masih nampak semarak seperti biasa, kelompok senior masih mengambil atensi para mahasiswa di sekitar terutama moon tahun ketiga. Sekembalinya Vee ke kampus ia banyak didatangi fansnya untuk mengucapkan selamat atas kesembuhannya. Terlihat tumpukan hadiah dan makanan ringan di atas meja mereka.

"Dari fans lagi?" tanya Lee yang baru tiba. Vee pun mengangguk.

"Ohhhh ayah Vee, kau benar-benar tak lelah mengambil semua perhatian itu." ujar Pan sembari membongkar makanan gratis dimeja.

"Segala sesuatu tentangnya akan menjadi legenda." sahut Tee ikut menggali makanan di meja.

"Hnnn jika kau tahu Vee, berita kau menghilang telah menjadi trending di kampus, kini kau kembali pun masih bikin heboh." kata Lee.

"Bagaimana lagi pesona seorang Vee susah ditolak." jawab Vee bangga.

"Aku kehilangan keinginan untuk makan." keluh Pan tanpa menghentikan kegiatan makannya.

"Aku berharap Vee tak kembali." harap Yihwa.

"Yihwa, jika kau lupa...sedari pagi kau sudah duduk disebelahku. Bukankah itu karena kau merindukanku jadi kau tak ingin menjauh?"

"Aku hanya menjagamu untuk nongku, agar kau tak menebar pesona pada yang lain."

"Seolah aku percaya." Vee mencibir.

Rrrrrr rrrr

"Ada apa? Aku dikantin." Yihwa tersenyum sinis melihat Vee berubah lembut saat bicara di telepon.

[...]

"Kemarilah jika kamu belum makan."

[...]

"Ya..aku tunggu." Vee pun menutup ponselnya.

"Lihat! Betapa lembutnya dirimu saat bicara dengan nong, sungguh berbeda saat kau bicara dengan yang lain, selalu mengajak berkelahi." bisik Yihwa yang hanya didengar mereka berdua, Vee tersenyum mengakuinya tanpa penolakan.

Tak berselang lama Mark datang bersama Fuse juga Kamphan.

"Halo Pee"

"Halo Nong"

"Au P'Vee, selamat atas kesembuhanmu." ujar Kamphan.

"Terimakasih nong. Kalian belum pesan makanan?" 

"Belum P'" jawab Fuse.

"Nah, kalian bisa makan ini dulu."

"Wowww....aku iri padamu P'Vee, kau hanya mantan bulan tapi masih mendapat banyak perhatian." ujar Fuse.

"Ya, sayangnya perhatianku hanya buat seseorang."

"Siapa itu P'Veeee....?" tanya Kamphan sambil melirik Mark yang tengah duduk diantara Yihwa dan Vee.

Mark melempar sebungkus snack pada Kamphan, "Makan saja ini ai Tee."

"Uhhhh ada yang malu." seru Fuse. Vee tersenyum melihat Mark nya.

"Jadi....apakah N'Mark yang selama ini menyembunyikan Vee?" tanya Lee.

"P'Vee sebesar ini bagaimana aku bisa menyembunyikannya P'?"

"Oh N'Mark kau tak hanya tampan tapi juga lucu, sayangnya kau bersebelahan dengan serigala yang siap mengamuk kapan saja."

"P' Bar..." suara Gun mengalihkan perhatian semua orang.

"Ohhh N'Gun akhirnya kau datang. Kau harus tahu bagaimana P'mu selalu sibuk memperhatikanmu hingga mengabaikan kode barisnya." ujar Kla.

"Benarkah itu P'?"

Perhatian semua orang telah beralih pada pasangan Tossara, mereka berganti menggoda Bar hingga wajahnya memerah.

"P' sebelum kau pergi magang bisakah kau tinggal bersamaku?" bisik Mark pada Vee.

"Apa itu sebuah undangan?" balas Vee juga dengan berbisik.

"P'Vee..."

Vee tersenyum, "Ya, tentu saja. Kita terpisah hampir satu bulan dan sebentar lagi aku pergi magang untuk beberapa bulan. Jadi...maukah sore ini kau datang ke rumah untuk minta izin? Ibu merindukanmu."

"Baru kemarin aku dari rumahmu."

"Ibu memintaku untuk mengajakmu makan malam di rumah."

"Baiklah." 

Vee yang kembali melihat teman-temannya bertemu pandang dengan Nuea yang memperhatikannya, ia tersenyum dengan mulutnya mengatakan 'aku ikut senang' tanpa suara. Vee pun membalasnya dengan senyum tulus penuh terimakasih karena temannya itu selalu ada untuk mendukungnya.

Reconciled; Mechanic of loveWhere stories live. Discover now