sìp

819 84 6
                                    

Pov Mark

Kulihat P'Vee telah terlelap, samar kudengar ada suara pintu di bawah terbuka, aku segera beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar P. Kulihat P'Yoo yang datang menaiki tangga.

"P'Yoo" sapaku.

"Oh Mark, kau belum tidur? kau mau kemana?"

"Oh P' aku akan kembali."

"Kenapa tak menunggu hari terang? Apa Vee tau kau akan pergi?"

"Ada yang harus kukerjakan pagi ini P'. Aku akan mengirimkan pesan buat P'Vee nanti."

"Oh, oke. Aku akan mengantarmu ke depan."

"Hmmm, terimakasih P'"

"Mark, kau masih ingat yang kukatakan semalam kan?" aku mengangguk.

"Mark, Vee adikku, aku mengenalnya dengan baik. Anak itu selalu penuh dengan dirinya sendiri, ia selalu percaya diri dan sombong. Dengan kakinya yang cacat saat ini, itu meruntuhkan semuanya. Ia pasti merasa rendah diri, ia merasa tak layak untukmu apalagi setelah semua yang ia lakukan padamu." P' berhenti dan menghela nafas perlahan.

"Mark, dengan semua hal buruk yang ada di Vee, ia sebenarnya memiliki hati yang lembut hanya kadang ia berfikir terlalu banyak. Untuk saat ini jika kalian bersama mungkin tidak apa-apa, tapi untuk waktu lama, kau harus pikirkan kembali. Jika kamu ingin bertahan dengan Vee, kau harus mempunyai kesabaran ekstra untuk menghadapinya. Mungkin saja ia akan mendorongmu jauh."

"Tapi Mark....jika kau ingin menyerah, belum terlambat. Kau tak perlu menyia-nyiakan waktumu."

"Mmm...terimakasih P'" Bukan aku tak mengerti niat P'Yoo, aku hanya tak ingin memikirkan hal ini dan kami baru saja berdamai.

Kami telah sampai depan rumah, "P' aku kembali dulu, tolong sampaikan ayah dan ibu aku kembali lebih awal. Sampai jumpa P'"

"Ya, sampai jumpa Nong."

####

"Vee, kalian sudah bicara?" tanya Nuea yang dijawab anggukan oleh Vee yang tengah menikmati makan siangnya.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya lagi, ia memajukan tubuhnya dengan tangan bertumpu di atas meja.

Vee mengangguk.

"Serius?" Vee mengangguk lagi.

"Aku masih penasaran." Nuea memundurkan badannya menyilangkan kedua tangannya didada dan menyender pada sandaran kursi.

"Nuea...apa lagi?" kesal Vee atas interogasi Nuea.

"Pagi ini aku melihat Mark nampak cerah, ia bahkan tersenyum sangat manis padamu tapi wajahmu masih saja suram Vee."

"Aku kurang tidur."

"Apa N'Mark menghabiskan energimu semalaman?"

"Otakmu Nuea!!"

"Siapa yang tahu dengan orang kelebihan hormon sepertimu."

"Ck... Aku hanya lelah dan mengantuk karena membantu Yoo dengan modelnya." jawab Vee dengan malas.

"Hoo kau pikir aku percaya? Kita biasa begadang dan minum sampai subuh tapi tak pernah kau mengeluh, bahkan pagi harinya kau masih terlihat seperti habis disuntik darah ayam. Kenapa hanya membantu Yoo dengan modelnya kau jadi banyak keluhan, apa kau mulai menua Vee?"

"Omong kosong! cepat habiskan makananmu dan segera kembali ke proyek!" tukas Vee.

"Dan ingat Nuea! Berhentilah melihat Mark!" lanjutnya.

"Sat! Konsisten dengan posesifmu itu!"

"Oeyyy kalian ini! Ditunggu di workshop tak tahunya disini!" ujar Tonkla yang baru tiba bersama yang lain. Mereka segera mengambil kursi, lalu duduk dan mulai memesan makanan.

Reconciled; Mechanic of loveWhere stories live. Discover now